JAKARTA, investortrust.id – PT Timah Tbk (TINS) membukukan lonjakan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak 2.571,95% dari Rp 16,26 miliar menjadi Rp 434,46 miliar. Faktor utama pendoronya kenaikan pendapatan bersamaan dengan penurunan beban pokok pendapatan.
“Realisasi laba bersih tersebut setara dengan 151% dari target yang sudah ditentukan perseroan,” tulis Direktur Keuangan Timah (TINS) Fina Eliani dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Berdasarkan laporan kinerja keuangan, Timah membukukan kenaikan pendapatan sebanyak 14% dari Rp 4,57 triliun menjadi Rp 5,21 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan rata-rata harga jual timah hingga ditutup US$ 33.000 per ton pada akhir Juni 2024.
Menurut dia, factor utama pengerek harga komoditas ini adalah penurunan pasokan loam timah dari Indonesia, Myanmar, dan Kongo di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik global. Berdasarkan CRU Tin Monitor produksi timah dunia semester I-2024 diperkirakan turn 6,7% menjadi 169.800 ton. Sedangkan persediaan timah di Gudang LME akhir Juni 4.770 ton atau turun 36% dari posisi awal tahun 7.450.
Selain factor peningkatan harga jual, lompatan laba bersih TINS ditopang atas penurunan beban pokok pendapatan dari Rp 4,16 triliun menjadi Rp 3,99 triliun pada semester I-2024. ALhasil laba bruto melesat dari Rp 407,15 miliar menjadi Rp 1,21 triliun. Sedangkan laba periode berjalan meningkat dari Rp 16,27 miliar menjadi Rp 434,48 miliar.
“Seiring perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia, peningkatan produksi bijih timah, kenaikan harga jual timah, serta efisiensi yang dijalankan perseroan pada semester I-2024 berimbas terhadap kenaikan signifikan laba bersih Timah pada semester I-2024,” ujar Fina Eliani.
Dia menambahkan, Timah . secara bertahap memperbaiki kinerja operasi produksi dengan menambah jumlah unit tambang darat, pembukaan lokasi baru, jumlah kapal isap produksi yang beroperasi, serta tetap fokus pada program efisiensi berkelanjutan di seluruh lini bisnis Perseroan.
Pertumbuhan kinerja keuangan tersebut sejalan dengan produksi bijih timah perseroan meningkat sebanyak 32% menjadi 10.250 ton hingga akhir Juni 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 7.755 ton. Produksi logam naik 19% menjadi 9.675 ton, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8.100 ton.
Sedangkan penjualan logam timah turun 0,1% menjadi 8.299 ton, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8.307 ton. Harga jual rata-rata logam timah sebesar US$ 30.397 per metrik ton atau naik 13% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 26.828 per metrik ton.
TINS juga mencatatkan ekspor timah sebanyak 90% dengan enam negara tujuan ekspor, yaitu Singapura 18%, Korea Selatan 16%, India 13%, Amerika Serikat 10%, Jepang 8%, dan Belanda 6%.
5 Top News Update
Baru Diakuisisi, Dima Group langsung Ketiban Dividen Interim Kurniamitra (KMDS)
Jumat, 08 Nov 2024
BEI Luncurkan Single Stock Futures Pekan Depan
Jumat, 08 Nov 2024
Resmi Dibuka, Ini yang Baru di CMSE 2024 Pasar Modal
Jumat, 08 Nov 2024
WSBP Optimistis Rampungkan Suplai Proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai pada September 2025
Kamis, 07 Nov 2024
Indosat (ISAT) dan Ericsson Luncurkan Platform Monetisasi Digital Pertama di Dunia
Kamis, 07 Nov 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental PTRO
Jumat, 08 Nov 2024
Incidental Report SCMA
Jumat, 08 Nov 2024
Techno Fundamental GZCO
Rabu, 06 Nov 2024
Incidental Report Pemilu AS
Rabu, 06 Nov 2024
Techno Fundamental LSIP
Rabu, 06 Nov 2024