JAKARTA, investortrust.id – PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) berbalik cetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 20,39 juta pada semester I-2024, dibandingkan dengan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 19,65 juta pada semester I-2023.
Manajemen MBMA dalam rilis laporan kinerja keuangan semester I-2024 yang diadut dan dilaporkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/9/2024) menyebutkan, keberhasilan membukukan laba tersebut sejalan dengan lompatan pendapatan perseroan lebih dari 162% menjadi US$ 921,64 juta, dibandingkan semester I-2023 US$ 350,97 juta.
Kenaikan pendapatan tersebut memicu lompatan laba kotor perseroan dari US$ 18,41 juta menjadi US$ 63,17 juta. Laba usaha juga melesat dari US$ 919 ribu menjadi US$ 49,44 juta.
Keberhasilan mencatatkan laba juga didukung penurunan beban umum dan administrasi dari US$ 17,43 juta menjadi US$ 11,93 juta. Begitu juga dengan biaya keuangan turun drastic dari US$ 18,35 juta menjadi US$ 3,59 juta.
Alhasil, perseroan mencatatkan laba periode berjalan senilai US$ 46,26 juta pada semester I-2024, dibandingkan dengan rugi periode berjalan semester I-2023 sebanyak US$ 13,90 juta. Laba tersebut terdiri atas laba pemilik entitas induk US$ 20,24 juta dan laba bagi kepentingan non-pengendali sebanyak US$ 25,87 juta.
Sebelumnya, induk usaha MBMA, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), juga melaporan lompatan pendapatan menjadi US$ 1,09 miliar pada semester I-2024, dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 520,03 miliar. Kenaikan tersebut berdampak terhadap penurunan rugi atribusi pemilik entitas induk.
Manajemen MDKA dalam rilis laporan kinerja keuangan semester I-2024 yang diaudit di BEI menyebutkan bahwa rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi US$ 12,50 juta pada semester I-2024, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan rugi atribusi US$ 49,21 juta. Sebaliknya kepentingan non-pengendali berbalik menjadi laba senilai US$ 33,03 juta, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan kerugian US$ 5,69 juta.
Grafik Saham MBMA
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |