JAKARTA, investortrust.id – PT Barito Pacific Tbk (BRPT), emiten yang dikendalikan Prajogo Pangestu, membukukan penurunan drastis pendapatan dan laba bersih hingga kuartal III-2024. Pelemahan ini sejalan dengan penurunan kinerja anak usahanya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Begitu juga dengan harga saham BRPT anjlok lebih dari 27% periode Januari-September 2024 atau terparah setelah saham CUAN. Pendapatan konsolidasi perseroan anjlok sebanyak 21% menjadi US$ 1,67 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya US$ 2,11 miliar. Penurunan tersebut berdampak terhadap pelemahan laba periode berjalan BRPT dari US$ 96,77 juta menjadi US$ 60,87 juta.
Sejalan dengan penurunan pendapatan hingga laba periode berjalan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun dari US$ 35,58 juta menjadi US$ 26,80 juta. Penurunan tersebut memicu laba per saham dasar perseroan turun drastis.
Dirut BRPT Agus Pangestu mengatakan, penurunan laba dipengaruhi volatilitas berkelanjutan pada sektor petrokimia bersamaan dengan pemeliharaan salah satu unit operasi panas bumis perseroan.
“Meski demikian, kami telah berhasil menyelesaikan pemeliharaan pada aset petrokimia dan panas bumi. Dengan demikian fasilitas perseroan kembali beroperasi pada kapasitas optimal,” tulisnya dalam pengumuman resminya di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Sebelumnya, anak usahanya PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mencatatkan peningkatan rugi usaha hampir 200% menjadi US$ 59,49 juta hingga kuartal III-2024, dibandingkan rugi periode sama tahun lalu US$ 19,85 juta.
Pembengkakan rugi bersih tersebut sejalan dengan kejatuhan pendapatan perseroan dari US$ 1.66 miliar menjadi US$ 1.23 miliar. Penurunan tersebut memicu laba kotor anjlok dari US$ 65.13 juta menjadi US$ 27,63 juta. Begitu juga dengan rugi sebelum pajak melonjak dari semulai US$ 19,85 juta menjadi US$ 58,49 juta.
Begitu juga dengan BREN membukukan penurunan pendapatan dari US$ 445,27 juta menjadi US$ 441,29 juta hingga kuartal III-2024. Penurunan tersebut berimbas terhadap koreksi laba periode berjaln dari US$ 113,74 juta menjadi US$ 110,71 juta.
Grafik Saham BRPT