JAKARTA, investortrust.id – Perusahan pengolahan ikan, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) melakukan proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat (offering) dengan menerbitkan dan menawarkan sebanyak 290 juta lembar saham biasa atas nama.
Jumlah saham tersebut mewakili sebesar 20,86% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana dengan nilai nominal sebesar Rp 50.
Proses offering di mulai pada 1 Juni 2024 hingga 4 Juli 2024 dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Harga IPO ini merupakan angka tertinggi dari penawaran awal saham atau bookbuilding, pada rentang harga Rp 220 – Rp 250 per saham.
Berdasarkan Prospektus IPO yang dikutip, Senin (01/07/2024) disebutkan, dengan harga pelaksanaan Rp 250per saham, Perusahaan yang berbasis di Provinsi Lampung tersebut berpotensi meraup dana segar hasil IPO sebesar Rp 72,50 miliar.
Untuk mensukseskan hajatan ini, Perseroan menggandeng PT KB Valbury Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Valbury Sekuritas menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap sisa saham yang ditawarkan namun tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana.
Lebih lanjut disebutkan, bersamaan dengan IPO Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 145 juta Waran Seri I yang menyertai saham yang ditawarkan, atau maksimal 13,18% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini disampaikan.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan dengan rasio 2:1.
Setiap pemegang 2 saham berhak memperoleh 1 Waran Seri I di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham biasa baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel yang bernilai nominal Rp 50, dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 224 per unit. Adapun total nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak Rp 32,48 miliar.
Masih mengutip prospektus, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja Perseroan.
Adapun modal kerja dimaksud yaitu: Sekitar 90% untuk pembelian bahan baku baik bahan baku langsung maupun bahan baku pembantu. Kemudian sekitar 5% akan digunakan untuk biaya penjualan dan pemasaran.
Lalu, sekitar 4,85 % akan digunakan untuk biaya perawatan dan biaya utilitas, dan sisanya akan digunakan untuk biaya keperluan kantor, terutama untuk pembelian dan penggantian peralatan elektronik serta penunjang lainnya yang diperlukan untuk mendukung aktivitas kantor Perseroan.
|
Tumbuh 19,6%, Lippo Cikarang (LPCK) Raup Pendapatan Rp 691 Miliar di Kuartal II-2024Jumat, 20 Sept 2024 |
|
Dampak Suku Bunga hingga Stok Minyak Mentah Turun, Harga Minyak Dunia Naik Lagi 1,7%Jumat, 20 Sept 2024 |
|
BEI Sebut Euforia Pemangkasan Suku Bunga Dorong Penguatan IHSGJumat, 20 Sept 2024 |
|
Perbesar Bisnis Non-Batu Bara, United Tractors (UNTR) Tertarik Akuisisi Tambang MineralJumat, 20 Sept 2024 |
|
Melesat hingga Cetak Rekor Tertinggi dalam 11 Bulan, Penguatan Saham Bumi Resources (BUMI) bisa Berlanjut?Jumat, 20 Sept 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental BTPSJumat, 20 Sept 2024 |
Incidental Report TOWRJumat, 20 Sept 2024 |
Techno Fundamental HEALKamis, 19 Sept 2024 |
Incidental Report PTBAKamis, 19 Sept 2024 |
Techno Fundamental BBNIRabu, 18 Sept 2024 |