JAKARTA, investortrust.id – Penguatan harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tercatat paling moncer di antara 10 saham emiten batu bara dalam sebulan terakhir. Penguatan saham yang dikendalikan grup Bakrie ini melesat sebanyak 60,67% jauh mengungguli saham emiten batu bara lainnya.
Berdasarkan data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BUMI melambung dari level penutupan per 30 Agustus 2024 senilai Rp 83 menjadi Rp 143 pada penutupan per akhir 1 Oktober 2024 atau terjadi lompatan harga sebanyak 60,67% saham dalam sebulan terakhir. Penguatan saham BUMI ungguli saham emiten batu bara yang dikendalikan grup Adaro, grup Sinarmas, dan grup Indika.
Selanjutnya penguatan tertinggi dicatatkan saham PT Indika Energy Tbk (INDY) melesat 19,33% menjadi Rp 1.790, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menguat 17,2% menjadi Rp 1.505, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menguat 10,43% menjadi Rp 3.070 dalam sebulan terakhir.
Hingga kini, Bumi Resources (BUMI) tengah melanjutkan rencana pelaksanaan kuasi reorganisasi dengan tujuan bisa membagikan dividen kepada pemegang saham ke depan. Kuasi reorganisasi adalah prosedur akuntasi untuk merestrukturisasi ekuitas dengan mengeleminasi saldo laba negatif. Aksi korporasi ini bia direalisasikan setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham.
Kuasi reorganisasi juga dapat membuat perusahaan memulai awal yang baru dengan neraca keuangan yang menunjukkan saldo laba tanpa dibebani defisit masa lampau. Aksi korporasi tersebut juga bisa memperbaiki struktur ekuitas Bumi Resources (BUMI) dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit), menggunakan komponen ekuitas lain.
Sedangkan hingga semester I-2024, BUMI membukukan kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak 3,8% dari US$ 81,8 juta menjadi US$ 84,9 juta. Pertumbuhan tersebut berbanding terbalik dengan total pendapatan yang justru turun 32,8% menjadi US$ 595,8 juta pada semester I-2024, dibandingkan periode sama tahun lalu senilai US$ 886,3 juta.
Grafik 10 Saham Batu Bara