JAKARTA, investortrust.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) memperdagangkan kembali (unsuspend) saham PT Aesler Grup Internasional Tbk, (RONY) saham PT Pyridam Farma Tbk dan Waran Seri I PT Pyridam Farma Tbk (PYFA & PYFA-W), serta saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN).
P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Danny Yuskar Wibowo dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A mengatakan, perdagangan kembali efek-efek tersebut berlaku di pasar reguler dan pasar tunai mulai Sesi I pasar saham, Rabu (2/10/2024).
Sebagai catatan, saham RONY dan MFIN disuspensi BEI sepanjang perdagangan Selasa, (1/10/2024) karena dianggap mengalami kenaikan harga kumulatif yang signifikan.
Demikian pula dengan saham PYFA dan warannya disuspensi BEI sepanjang Selasa, (1/10/2024) dengan alasan yang sama, harga saham naik signifikan secara kumulatif.
BEI menyebut penghentian sementara perdagangan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di efek-efek tersebut.
Berdasarkan data BEI, saham RONY mengalami lompatan harga sebesar 52,29% selama pekan lalu, sedangkan dalam sebulan terakhir sebelum suspensi saham ini menguat sebesar 140,58% dari level Rp 137 per saham ke level Rp 332 per saham, pada penutupan pasar 30 September 2024.
Sementara itu saham PYFA mengalami lompatan harga sebesar 44,71% selama sepekan, sedangkan dalam sebulan terakhir sebelum suspensi saham ini lompat sebesar 121,62% dari level Rp 109 per saham ke level Rp 246 per saham pada penutupan pasar 30 September 2024.
Adapun saham MFIN tercatat naik sebesar sebesar 85,90% selama sepekan terakhir sebelum suspensi, sedangkan dalam sebulan terakhir sebelum suspensi saham ini lompat sebesar 99,31% dari level Rp 2.940 per saham ke level Rp 5.800 per saham pada penutupan pasar 30 September 2024.
Grafik Harga Saham RONY,PYFA dan MFIN:
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |