News Update >    News >    Penjualan Anjlok 22%, Rugi Atribusi Sepatu Bata (BATA) Bengkak Menjadi Rp 126,77 Miliar

Penjualan Anjlok 22%, Rugi Atribusi Sepatu Bata (BATA) Bengkak Menjadi Rp 126,77 Miliar

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

JAKARTA, investortrust.id – PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menyampaikan laporan keuangan interim periode semester I-2024 dengan mencatat rugi komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 126,77 miliar, membesar dari rugi atribusi sebesar 33,20 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Kenaikan rugi atribusi membuat rugi per saham dasar membesar menjadi minus Rp 97,96 per 30 Juni 2024, dari Rp 24,88 per saham pada periode 30 Juni 2023.

 

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Perseroan, Minggu (6/10/2024) tertera kenaikan rugi bersih disebabkan oleh anjloknya total penjualan bersih sebesar 22,47% menjadi Rp 260,29 miliar per 30 Juni 2024 dari Rp 335,76 miliar periode 30 Juni 2023.

 

Penurunan penjualan dikutip oleh penurunan beban pokok penjualan menjadi sebesar Rp 166,97 miliar dari Rp 198,21 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Sementara itu rugi usaha perusahaan alas kaki ini membengkak menjadi Rp 120,05 miliar periode semester I-2024, dari Rp rugi usaha sebesar Rp 23,63 miliar di semester I-2023.

 

Dari sisi neraca total aset BATA tercatat turun menjadi sebesar Rp 495,06 miliar per 30 Juni 2024 dari posisi Rp 585,74 miliar periode 31 Desember 2023.

 

Adapun jumlah liabilitas tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp 490,57 miliar per 30 Juni 2024 dari posisi 31 Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp 454,39 miliar.

 

Kemudian jumlah ekuitas tercatat Rp 4,48 miliar per 30 Juni 2024 dari Rp 131,35 miliar pada periode 31 Desember 2023.

 

Sebelumnya BATA memutuskan menutup pabriknya di Purwakarta karena ingin bertransformasi. Perseroan tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia.

 

"Seperti banyak perusahaan lain yang menghadapi dampak pasca-Covid, Bata telah menghadapi banyak tantangan selama empat tahun terakhir, termasuk perubahan perilaku konsumen yang cepat. Bata merasa perlu untuk bertransformasi untuk melayani konsumen dengan lebih baik,” kata Hatta Tutuko, Direktur dan Sekretaris PT Sepatu Bata Tbk dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/5/2024).

 

Hatta menyatakan, keputusan penutupan pabrik bukan hal mudah. Langkah ini ditempuh setelah melakukan evaluasi mendalam dan persetujuan para pihak terkait. “Penyesuaian-penyesuaian ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk berkembang dan beradaptasi di masa-masa perubahan ini,” kata Hatta.

 

Setelah menutup pabrik, perusahaan akan menawarkan produk-produk baru yang dikembangkan oleh Bata serta produsen lokal dari pabrik mitra Indonesia. Bata yang memiliki sekitar 400 toko di seluruh Indonesia memegang lisensi untuk sejumlah mereka seperti Comfit, Power, Bubblegummers, North Star, B-First, dan Weinbrenner.

 

5 Top News Update

cover berita
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal III
Jumat, 22 Nov 2024
cover berita
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025
Jumat, 22 Nov 2024
cover berita
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini Strateginya
Kamis, 21 Nov 2024
cover berita
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025
Kamis, 21 Nov 2024
cover berita
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028
Kamis, 21 Nov 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental ARTO
Jumat, 22 Nov 2024
Incidental Report WIFI
Jumat, 22 Nov 2024
Techno Fundamental EMTK
Kamis, 21 Nov 2024
Incidental Report BBTN
Kamis, 21 Nov 2024
Techno Fundamental AMMN
Rabu, 20 Nov 2024