Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, belum berniat melakukan menyesuaikan harga jual Pertalite. Padahal, saat ini konsumsi Pertalite melonjak akibat disparitas harga antara Pertamax dan Pertalite yang cukup lebar.
untuk saat ini pihaknya masih menanti rampungnya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014. Revisi ini diharapkan dapat segera rampung demi menjaga tingkat penyaluran Pertalite. Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan, realisasi penyaluran atau konsumsi ini menembus 50% dari kuota awal.
untuk tahun ini pemerintah memastikan penambahan kuota BBM bersubsidi termasuk Pertalite. Kuota Pertalite ditambah sebesar 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl. Disparitas harga Pertalite dengan Pertamax sejauh ini memang menjadi salah satu penyebab lonjakan konsumsi BBM RON 90 tersebut. Untuk akumulasi gasoline Juni-Mei, Pertamax dan Pertamax Turbo masih sekitar 20%, sementara Pertalite masih mendominasi di 80%.
Sumber: Kontan
|
Penerbitan Perdana Obligasi Paradise Indonesia (INPP) Oversubscribed Dua Kali LipatJumat, 10 Jan 2025 |
|
Hapus Marketplace Fisik, BEI Tanyakan Soal Dana IPO BUKAJumat, 10 Jan 2025 |
|
Raja Roti Cemerlang Bidik Peningkatan Penjualan Dengan Adanya Program Makan Bergizi GratisJumat, 10 Jan 2025 |
|
Fore Coffee DIkabarkan Proses IPO Saham, Begini Kata Manajemen BEIKamis, 09 Jan 2025 |
|
Bukalapak (BUKA) Tutup Layanan Marketplace, Kas Bersih Tersisa Rp 11,36 TriliunRabu, 08 Jan 2025 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental IRRAJumat, 10 Jan 2025 |
Incidental Report GIAAJumat, 10 Jan 2025 |
Techno Fundamental HOKIKamis, 09 Jan 2025 |
Incidental Report PTBAKamis, 09 Jan 2025 |
Techno Fundamental SSIARabu, 08 Jan 2025 |