News Update >    News >    Indo American Seafood (ISEA) Jajaki Pasar Eropa dan China Pasca IPO

Indo American Seafood (ISEA) Jajaki Pasar Eropa dan China Pasca IPO

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

JAKARTA, investortrust.id - Produsen olahan udang PT Indo American Seafood (ISEA) menargetkan untuk memperluas jangkauan ekport produknya ke Eropa dan China.

 

Direktur Utama ISEA, Ibnu Syena Alfitra mengatakan, pangsa pasar ekspor ISEA saat ini mencapai 80%, dengan negara tujuan terbesar adalah Amerika dan Jepang.

 

“Kita lihat dari marketnya insyaallah membaik, dan kita optimistis dengan growth konsumsi sekarang. Negara Amerika akan pulih, terus kita juga ada cari pasar baru yang ke Eropa sama China,” ujar Syena usai seremoni pencatatan perdana umum saham atau initial public offering (IPO) ISEA di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (8/7/2024).

 

Syena mengatakan, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk melakukan ekspansi perdagangan produk hasil perikanan di pasar dunia, karena memiliki potensi hasil perikanan yang melimpah, baik dari perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.

 

Selama periode Januari-Juni 2023, ekspor perikanan Indonesia mencapai sekitar US$ 2,8 miliar, dengan udang sebagai komoditas utama yang diekspor, terutama ke Amerika Serikat sekitar 70% serta Jepang sekitar 19%.

 

"Pada tahun 2023, pasar udang secara global diestimasikan menghasilkan US$ 72,6 miliar dan diperkirakan mencapai CAGR 6,6% selama periode hingga 2032 karena popularitasnya sebagai sumber protein tinggi yang terjangkau. Budidaya udang dari akuakultur memainkan peran penting dan menyumbang 55% dari total produksi udang secara global, dan udang Vannamei menyumbang sekitar 80% dari produksi tersebut," tuturnya.

 

ISEA memiliki 2 pabrik pengolahan udang yang berlokasi di Provinsi Lampung dengan kapasitas produksi pengolahan udang sebesar 70 ton per hari, dan 2 fasilitas cold storage dengan kapasitas sebesar 2.700 ton.

 

Dengan kapasitas produksi kolam yang masih underutilized yaitu 20%-30%, mayoritas penggunaan dana IPO akan digunakan untuk penambahan bahan baku, sehingga ISEA masih memiliki peluang yang besar untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi udang Vannamei secara in-house.

 

Sebagai catatan, Perseroan berpotensi mendapatkan dana segar sebesar Rp 72,5 miliar dari IPO dengan harga perdana saham Rp 250. Kemudian, dana tersebut akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan dengan rincian 90% untuk pembelian bahan baku, 5% biaya penjualan dan pemasaran, 4,85% untuk biaya perawatan dan utilitas, serta 0,15% untuk biaya keperluan kantor.

 

Sementara itu, Direktur Keuangan ISEA Ibnu Surya Ramadhan mengatakan, selain potensi Indonesia sebagai negara maritim yang besar dan dukungan program pemerintah untuk menjamin mutu hasil perikanan, ISEA diuntungkan dengan kondisi nilai tukar dolar yang menguat saat ini karena pendapatan usaha Perseroan 98,5% berasal dari segmen ekspor sementara biaya operasional dalam mata uang rupiah.

 

“Dengan kondisi tersebut, Manajemen makin optimistis untuk menjaga kinerja keuangan yang berkelanjutan kedepannya," ujar Ibnu Surya Ramadhan.

5 Top News Update

cover berita
Tumbuh 19,6%, Lippo Cikarang (LPCK) Raup Pendapatan Rp 691 Miliar di Kuartal II-2024
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Dampak Suku Bunga hingga Stok Minyak Mentah Turun, Harga Minyak Dunia Naik Lagi 1,7%
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
BEI Sebut Euforia Pemangkasan Suku Bunga Dorong Penguatan IHSG
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Perbesar Bisnis Non-Batu Bara, United Tractors (UNTR) Tertarik Akuisisi Tambang Mineral
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Melesat hingga Cetak Rekor Tertinggi dalam 11 Bulan, Penguatan Saham Bumi Resources (BUMI) bisa Berlanjut?
Jumat, 20 Sept 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental BTPS
Jumat, 20 Sept 2024
Incidental Report TOWR
Jumat, 20 Sept 2024
Techno Fundamental HEAL
Kamis, 19 Sept 2024
Incidental Report PTBA
Kamis, 19 Sept 2024
Techno Fundamental BBNI
Rabu, 18 Sept 2024