News Update >    News >    Saham BTN (BBTN) Melesat Usai Batal Akuisisi Muamalat, Kok Bisa?

Saham BTN (BBTN) Melesat Usai Batal Akuisisi Muamalat, Kok Bisa?

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

JAKARTA, investortrust.id –  Harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) ditutup menguat setelah manajemen memastikan gagal mengakuisisi mayoritas saham PT Bank Muamalat. Pembatalan tersebut direspons positif pasar saham. 

 

Berdasarkan data penutupan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/7/2024), saham BBTN ditutup menguat Rp 30 (2,34%) menjadi Rp 1.310 atau level tertinggi BBTN sejak 20 Mei 2024. BBTN menjadi satu-satunya bank BUMN yang berhasil ditutup menguat sepanjang hari ini. Sedangkan saham BBRI, BMRI, BBNI, dan BRIS ditutup melemah hari ini.

 

 

Baca Juga

BTN Pastikan Akuisisi Bank Muamalat Batal

 

Kabar batalnya akuisisi Bank Muamalat disampaikan langsung Dirut BBTN Nixon L.P Napitupulu saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI (8/7). Dia menyatakan bahwa proses akuisisi Bank Muamalat Indonesia tidak berlanjut ke tahap berikutnya atau batal.

 

Namun demikian, Nixon tidak menjelaskan alasan lebih detail pembatalan akuisisi tersebut, karena menghormati perjanjian dengan pihak yang akan diakuisisi. Informasi pembatalan ini sudah disampaikan ke Kementerian BUMN selaku pemegang saham pengendali BBTN dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 

“Kami tetap harus menjaga kesepakatan bersama mereka (Bank Muamalat). Tapi secara umum, kami sampaikan tidak akan meneruskan proses akuisisi,” ujar Nixon dalam RDP.

 

Sementara itu, pengamat pasar Modal Yazid Muammar mengatakan, pernyataan manajemen BTN yang menyebutkan pembatan akuisisi tersebut direspons positif pasar. “Pasar menyambut baik pengumuman ini. Pelaku pasar mengapresiasi alasan BTN terkait perbedaan visi untuk tidak melanjutkan proses akuisisi,” ungkapnya.  

 

Dampak pengumuman pembatalan akuisisi juga tercemin pada pergerakan harga saham BBTN yang berbeda arah dengan saham bank BUMN lainnya yang tengah terkoreksi. Pada perdagangan hari ini, saham BMRI turun 3,11% ke Rp6.225. Saham BBRI dan BBNI terkoreksi masing-masing 1,04% dan 0,4%. Begitu juga dengan saham BRIS melemah 1,61% ke level Rp2.450.

 

Menurut Yazid, saham BBTN bergerak melambat dalam tiga bulan terakhir, dibandingkan Bank BUMN lainnya yang sudah lebih dulu rebound. Pemberatnya adalah ketidakpastian isu akuisisi Muamalat. “Bagi investor, aksi ini bernilai signifikan, karena terkait harga wajar Muamalat dan kebutuhan investasi baru yang perlu diinjeksi ke bank hasil akuisisi ini. Jadi, investor memilih wait and see hingga informasi final muncul,” katanya.

 

Terkait prospek saham BBTN, analis Mandiri Sekuritas Kresna Hutabara dan Boby Kristianto Chandra mengatakan, ROE BTN memang masih tertekan, tapi secara struktural sudah menunjukkan perbaikan kinerja dari bulan ke bulan. Hal ini terlihat dari keberhasilan BTN mempertahankan pertumbuhan kredit mencapai 14% hingga Mei 2024.

 

“Kami memandang rencana berlanjutnya program penjualan aset-aset bermasalah pada semester II tahun ini diharapkan membuat NPL perseroan bisa turun drastis tahun ini,” tulisnya dalam riset yang dipublikasikan di Jakarta, hari ini.

 

Sejumlah faktor tersebut mendorong Mandiri Sekuritas untuk tetap mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga Rp 1.800. Dengan harga penutupan saham BBTN level Rp 1.265, terbuka penguatan 42,2% atas sahamnya.

 

Grafik Saham BBTN

 

5 Top News Update

cover berita
Tumbuh 19,6%, Lippo Cikarang (LPCK) Raup Pendapatan Rp 691 Miliar di Kuartal II-2024
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Dampak Suku Bunga hingga Stok Minyak Mentah Turun, Harga Minyak Dunia Naik Lagi 1,7%
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
BEI Sebut Euforia Pemangkasan Suku Bunga Dorong Penguatan IHSG
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Perbesar Bisnis Non-Batu Bara, United Tractors (UNTR) Tertarik Akuisisi Tambang Mineral
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Melesat hingga Cetak Rekor Tertinggi dalam 11 Bulan, Penguatan Saham Bumi Resources (BUMI) bisa Berlanjut?
Jumat, 20 Sept 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental BTPS
Jumat, 20 Sept 2024
Incidental Report TOWR
Jumat, 20 Sept 2024
Techno Fundamental HEAL
Kamis, 19 Sept 2024
Incidental Report PTBA
Kamis, 19 Sept 2024
Techno Fundamental BBNI
Rabu, 18 Sept 2024