JAKARTA, investortrust.id - Emiten menara telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) belum mau mengungkap kelanjutan dari rencana akuisisi jaringan kabel serat optik dari operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, pihaknya belum bisa mengumumkan bagaimana kelanjutan dari akuisisi yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 2 miliar itu. Mitratel kata dia, masih dalam tahap diskusi internal untuk menentukan kelanjutan dari rencana tersebut.
"Saya belum bisa umumkan, kalau fibre to the tower (kabel serat optik yang meghubungkan antarmenara) kami pasti partisipasi, tetapi karena mix sehingga kami masih melakukan penilaian," katanya ketika ditemui usai Media Gathering Mitratel 2024 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) belum lama ini.
Hendra menjelaskan jaringan kabel serat optik yang bakal dilego oleh IOH tidak hanya menghubungkan antarmenara stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS). Jaringan tersebut meliputi jaringan kabel bawah laut (submarine cable system), jaringan utama (backbone), dan fibre to the home (FTTH) atau jaringan untuk melayani pelanggan ritel.
"Itu bukan bagian dari bisnis Mitratel ya jadi perlu ada pertimbangan lagi," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyebut pihaknya akan menambah jaringan kabel serat optiknya sepanjang 14.000 km hingga akhir tahun ini untuk mendukung operasional BTS. Saat ini, panjang kabel serat optik yang sudah digelar oleh anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu mencapai 37.602 kilometer.
Penambahan jaringan kabel serat optik dilakukan oleh Mitratel sejalan dengan kebutuhan operator seluler yang berlomba-lomba menghadirkan internet cepat ke daerah yang menjadi target pasar. Tak terkecuali jaringan 5G yang kini sudah bisa dinikmati di ratusan lokasi di Indonesia.
"Di mana 7.500 km-nya sedang tahap pembangunan, nah kita masih ada PR (pekerjaan rumah) lagi 6.500 km di sisa waktu sampai dengan akhir tahun kita optimis ltis hal tersebut bisa kita raih, proses diskusi, planning (perencanaan) bersama dengan seluruh tenant (operator seluler pengguna menara) sudah kita lakukan," katanya.
Pria yang akrab disapa Teddy itu juga menegaskan pihaknya akan terus menambah aset, tak terkecuali jaringan kabel serat optik baik secara organik maupun inorganik, termasuk adanya potensi pelepasan aset dari operator telekomunikasi.
|
Tumbuh 19,6%, Lippo Cikarang (LPCK) Raup Pendapatan Rp 691 Miliar di Kuartal II-2024Jumat, 20 Sept 2024 |
|
Dampak Suku Bunga hingga Stok Minyak Mentah Turun, Harga Minyak Dunia Naik Lagi 1,7%Jumat, 20 Sept 2024 |
|
BEI Sebut Euforia Pemangkasan Suku Bunga Dorong Penguatan IHSGJumat, 20 Sept 2024 |
|
Perbesar Bisnis Non-Batu Bara, United Tractors (UNTR) Tertarik Akuisisi Tambang MineralJumat, 20 Sept 2024 |
|
Melesat hingga Cetak Rekor Tertinggi dalam 11 Bulan, Penguatan Saham Bumi Resources (BUMI) bisa Berlanjut?Jumat, 20 Sept 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental BTPSJumat, 20 Sept 2024 |
Incidental Report TOWRJumat, 20 Sept 2024 |
Techno Fundamental HEALKamis, 19 Sept 2024 |
Incidental Report PTBAKamis, 19 Sept 2024 |
Techno Fundamental BBNIRabu, 18 Sept 2024 |