News Update >    News >    Indosat (ISAT) Ungkap Ketertarikan Gunakan BTS Terbang hingga Satelit LEO

Indosat (ISAT) Ungkap Ketertarikan Gunakan BTS Terbang hingga Satelit LEO

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

JAKARTA, investortrust.id - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyambut baik kehadiran wahana dirgantara super atau high-altitude platform station (HAPS) yang bisa membantu operator seluler untuk memperluas jangkauannya hingga ke wilayah pelosok.

HAPS merupakan pesawat nirawak yang berfungsi selayaknya stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) di permukaan tanah. Teknologi tersebut juga digadang-gadang sebagai senjata baru operator seluler untuk melawan layanan internet berbasis satelit orbit rendah atau low earth orbit (LEO) Starlink.

HAPS akan dibawa ke Indonesia oleh PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel dengan menggandeng AALTO HAPS Ltd. yang memproduksi dan mengoperasikan platform HAPS Zephyr. Anak usaha dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) itu menargetkan HAPS sudah bisa beroperasi secara komersial pada 2026 mendatang.

SVP Head of Corporate Communications IOH Steve Saerang  mengatakan, perseroan senantiasa terbuka terhadap penerapan teknologi baru untuk mempercepat pemerataan akses internet dan digitalisasi di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan misi Indosat dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.

"Kami secara berkala mengkaji strategi untuk memperluas dan meningkatkan kualitas jaringan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, termasuk mengimplementasikan berbagai inovasi teknologi terkini pada infrastruktur jaringan kami," katanya kepada Investortrust di Jakarta,  Kamis (8/8/2024).

IOH selama ini boleh dikatakan adaptif dengan teknologi baru, tak terkecuali Starlink dengan satelit LEO-nya yang sempat membuat sejumlah penyedia layanan telekomunikasi di Tanah Air ketar-ketir. Sebelumnya, President Director and Chief Executive Officer (CEO) IOH Vikram Sinha menyatakan pihaknya menjajaki kerja sama dengan Starlink untuk membantu percepatan perluasan jaringan telekomunikasi sampai ke pelosok Indonesia.

"Ini bukan sebuah kompetisi, IOH melihat adanya pemain baru yang hadir dengan teknologi seperti satelit akan membantu percepatan (perluasan jaringan IOH) sampai ke daerah pelosok. Indosat membuka pintu kolaborasi untuk mengembangkan sektor pertahanan dan perikanan yang sedang kami jajaki tidak hanya satu perusahaan (operator telekomunikasi berbasis satelit)," katanya dalam Paparan Publik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) IOH belum lama ini.

 

 

Grafik Saham ISAT


5 Top News Update

cover berita
Tumbuh 19,6%, Lippo Cikarang (LPCK) Raup Pendapatan Rp 691 Miliar di Kuartal II-2024
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Dampak Suku Bunga hingga Stok Minyak Mentah Turun, Harga Minyak Dunia Naik Lagi 1,7%
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
BEI Sebut Euforia Pemangkasan Suku Bunga Dorong Penguatan IHSG
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Perbesar Bisnis Non-Batu Bara, United Tractors (UNTR) Tertarik Akuisisi Tambang Mineral
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Melesat hingga Cetak Rekor Tertinggi dalam 11 Bulan, Penguatan Saham Bumi Resources (BUMI) bisa Berlanjut?
Jumat, 20 Sept 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental BTPS
Jumat, 20 Sept 2024
Incidental Report TOWR
Jumat, 20 Sept 2024
Techno Fundamental HEAL
Kamis, 19 Sept 2024
Incidental Report PTBA
Kamis, 19 Sept 2024
Techno Fundamental BBNI
Rabu, 18 Sept 2024