News Update >    News >    Hapus Marketplace Fisik, BEI Tanyakan Soal Dana IPO BUKA

Hapus Marketplace Fisik, BEI Tanyakan Soal Dana IPO BUKA

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

JAKARTA, investortrust.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan soal penggunaan dana hasil initial public offering (IPO) PT Bukalapak Tbk (BUKA) yang digunakan untuk pengembangan bisnis e-commerce.

Sebagaimana diketahui, hingga 30 Juni 2024, BUKA sudah menggunakan dana hasil IPO sebanyak Rp 11,94 triliun dari total dana hasil IPO sebanyak Rp 21,32 triliun, yang artinya dana hasil IPO  masih tersisa Rp 9,82 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan Bukalapak hanya menutup segmen bisnis penjualan produk fisik marketplace. Namun bisnis e-commerce tetap akan berjalan. Hal itu, kata Nyoman, masih relevan dengan rencana penggunaan dana hasil IPO oleh Bukalapak ke depan.

E-commerce-nya memberikan kontribusi more than 50%, dan e-commerce-nya masih akan berjalan. Kita juga tanyakan mengenai relevansi dana yang dihimpun, karena tujuannya ada untuk pengembangan e-commerce,” kata Nyoman kepada awak media di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/1/2024).
 
Nyoman mengaku BEI telah melakukan hearing dengan Bukalapak terkait dengan pengumuman transformasi bisnis dengan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace. “Jadi penelaahan terhadap laporan keuangan, periode-periode sebelumnya sudah dilakukan. Sudah juga melakukan hearing, kita udah dengar pendapat dengan mereka,” terang Nyoman.

Ia menilai langkah Bukalapak ini merupakan upaya untuk efisiensi bisnis dengan mempertimbangkan segmen bisnis yang lebih memberikan pendapatan dan keuntungan yang lebih tinggi.

“Kita dengerin dulu, dan kita sudah melakukan permintaan penjelasan. Kita sudah ketemu kemarin, hearing bahwa e-commerc nya masih ada. Cuma produk atau jasa yang ditawarkan saja yang dia pilih, jadi di platformnya masih tetap ada,” tutur Nyoman.

5 Top News Update

cover berita
Restoran dan Hotel Plataran Indonesia Ungkap Keinginan IPO
Jumat, 07 Feb 2025
cover berita
BEI Segera Luncurkan 'Short Selling' di Tengah Ketidakpastian Global
Jumat, 07 Feb 2025
cover berita
Blue Bird (BIRD) bakal Borong 1.000 Unit Taksi Listrik Tahun Ini
Jumat, 07 Feb 2025
cover berita
Pertamina Geothermal (PGEO) Gandeng Pertagas Kaji Hidrogen Hijau
Jumat, 07 Feb 2025
cover berita
Ini Faktor Pemicu Laba BSI (BRIS) Tumbuh 22,83% Jadi Rp 7 Triliun di 2024
Jumat, 07 Feb 2025
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental BRIS
Kamis, 23 Jan 2025
Incidental Report BVIC
Kamis, 23 Jan 2025
Techno Fundamental CYBR
Kamis, 23 Jan 2025
Incidental Report RUNS
Kamis, 23 Jan 2025
Techno Fundamental MNCN
Kamis, 23 Jan 2025