JAKARTA, investortrust.id – China Merchants Port Holdings Company Ltd menggelar penawaran tender wajib saham publik PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT). Penawaran tender digelar mulai 3 September hingga 2 Oktober 2024 dengan harga Rp 818 per saham untuk sebanyak 725,97 juta saham PORT.
Penawaran tender dilakukan setelah terjadi perubahan pengendali PORT dari PT Episenta Utama Investasi kepada China Merchants Port Holdings. Sedangkan harga penawaran tender tersebut lebih tinggi, dibandingkan dengan harga akuisisi Rp 660 per saham, namun lebih rendah dari harga penutupan saham PORT di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin Rp 1.030.
China Merchants Port Holdings menyebutkan bahwa aksi pengambilalihan mayoritas saham PORT bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan cetak biru strategis pengembangan jaringan Pelabuhan di Indonesia.
Berdasarkan data registrasi hingga akhir Agustus 2024, China Merchants Port Holdings menguasai sebanyak 51% saham PORT. Sisanya dimiliki PT Episenta Utama sebanyak 23,2%, PT Prima Permata sebanyak 5,4%, dan Masyarakat 20,4%.
Sebelumnya, Nusantara Pelabuhan (PORT) melalui anak usahanya PT Mustika Alam Lestari meraih kontrak jasa bongkar muat peti kemas area dermaga 300 dan lapangan penumpukan di pelabuhan Tanjung Priok.
Kerja sama ini berlaku efektif sejak 14 April 2024 hingga 2 April 2049. Perolehan kontrak ini akan berkontribusi positif terhadap perseroan ke depan.
Penandatanganan perjanjian kerja sama pemberian pelayanan jasa bongkar muat peti kemas tersebut telah dilaksanakan pada 5 April 2024. Kerja sama dilakukan anak usaha perseroan PT Mustika Alam Lestari dengan PT Pelindo Terminal Petikemas.
Hingga semester I-2024, PORT mencatatkan penurunan pendapatan dari Rp 592,71 miliar menjadi Rp 581,37 miliar. Sebaliknya laba bruto naik dari Rp 131,30 miliar menjadi Rp 158,17 miliar. Meski demikian perseroan justru menceta rugi usaha Rp 86,34 miliar, dibandingkan semester I-2023 dengan laba usaha Rp 80,08 miliar.
Rugi usaha tersebut dipicu atas lonjakan beban lainnya dari semula hanya Rp 8,11 miliar menjadi Rp 210,24 miliar. Hal ini membuat rugi bersih perseroan menjadi Rp 140,21 miliar pada semester I-2024, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan laba periode berjalan Rp 11,47 miliar.
Grafik Saham PORT
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |