Rencana Pemerintah Indonesia menghentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara berimbas negatif terhadap pergerakan saham–saham terkait.
Direktur Adaro Energy Syah Indra Aman mengatakan PLTU BPI sudah memperoleh jadwal operasional atau commercial operation date (COD) pada 31 Agustus lalu. Hal ini menandakan bahwa secara kontraktual teknis PLTU BPI dengan ukuran 2x1.000 megawatt tersebut dinyatakan sudah beroperasional.
Sementara itu, PT Indika Energy Tbk (INDY) juga tercatat memiliki beberapa PLTU batu bara, salah satunya adalah PLTU Cirebon-1 yang mulai beroperasi pada 2012. PLTU Cirebon-1 memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik bertenaga batu bara dengan kapasitas 660 MW di Cirebon, Jawa Barat.
PT United Tractors Tbk (UNTR) juga tercatat memiliki portofolio PLTU batu bara, salah satunya adalah PLTU Jawa 4 yang dioperasikan PT Bhumi Jati Power (BJP), di Tanjung Jati untuk unit 5 dan 6 memiliki kapasitas 2x1.000 megawatt (MW).
Adapun, BJP merupakan perusahaan patungan UNTR bersama Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co Inc. UNTR memiliki 25 persen saham BJP. Selanjutnya, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memiliki anak perusahaan yang mengembangkan proyek PLTU Sulut3 2x50 MW di Sulawesi Utara dan proyek PLTU Sulbagut-1 2x50MW di Gorontalo. Perseroan juga memiliki anak perusahaan yang mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga mini hydro 2x3 MW di Lampung. Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga tercatat memiliki PLTU, seperti PLTU Bukit Asam Muara Enim dengan kapasitas 260 MW dan PLTU Tanjung Enim 30 MW.
PTBA juga memiliki proyek strategis PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x620 MW dengan nilai mencapai US$1,68 miliar. PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35.000 MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP).
Sumber: Bisnis
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |