JAKARTA, investortrust.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) akhirnya cetak rekor harga penutupan tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH). Lompatan saham tersebut menjadikan kapitalisasi pasar (market cap) emiten yang dikendalikan Prajogo Pangestu ini melesat menjadi Rp 1.530 triliun.
Berdasarkan data perdgagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/9/2024), saham BREN ditutup ke level ATH setelah naik Rp 750 (6.98%) menjadi Rp 11.500, bandingkan dengan level penutupan tertinggi sebelumnya Rp 11.250 oada 22 Mei 2024. Sedangkan harga intraday tertinggi saham ini level Rp 12.200 pada 17 Mei 2024 belum berhasil dilewati.
Penguatan harga saham BREN terus berlanjut setelah diumumkan bahwa saham BREN akan resmi masuk dalam perhitungan FTSE Global Equity Index mulai 23 September 2024. Kenaikan juga didukung peluang saham BREN masuk perhitungan MSCI Index pada November. Masuknya saham BREN dalam perhitungan indeks global berpotensi meningkatkan minat membeli saham BREN.
Sedangkan berdasarkan data registrasi pemegang saham di BEI, Prajogo Pangestu bertindak sebagai pengendali BREN melalui perusahaan terkendalinya PT Barito Paicific Tbk (BRPT) dengan kepemilikan 64,666% saham BREN. Sisanya dikuasai perusahaan affiliasi Green Era Energy Pte sebanyak 23,603% dan masyarakat menggenggam 11,731% saham.
Barito Renewables (BREN) merupakan pengembang dan pemilik pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Indonesia dan nomor lima di dunia. Perseroan dan melalui anak usahanya menguasai kapasitas pembangkit listrik sebanyak 886 MW hingga tahun lalu. Sedangkan target kapasitas pembangkit perseroan menuju 1.032 MW pada 2027.
Perseroan juga kini melalui anak usahanya PT Barito Wind Energy (Barito Wind) menjadi pengendali 99,99% saham PT UPC Sidrap Bayu Energy (Sidrap) dengan kapasitas pembangkit 75 MW. Pembangkit tersebut merupayan terbesar di Indonesia.
Barito Wind juga telah menyelesaikan akuisisi tiga aset pengembangan pembangkit tenaga angin tahap akhir dengan kapasitas gabungan potensial 320 MW yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan (Sidrap 2), Sukabumi, dan Lombok.
Barito Wind bertindak sebagai pemegang 51% saham dan 49% sisanya dimiliki oleh ACEN Investments HK Limited (ACEN HK), anak usaha dari ACEN Renewables International, yaitu bagian dari ACEN Corporation dan merupakan mitra strategis jangka panjang dari Barito Renewables.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) merupakan pengendali saham BREN dengan kepemilikan 65% saham BREN.
5 Top News Update
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal III
Jumat, 22 Nov 2024
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025
Jumat, 22 Nov 2024
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini Strateginya
Kamis, 21 Nov 2024
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025
Kamis, 21 Nov 2024
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028
Kamis, 21 Nov 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental ARTO
Jumat, 22 Nov 2024
Incidental Report WIFI
Jumat, 22 Nov 2024
Techno Fundamental EMTK
Kamis, 21 Nov 2024
Incidental Report BBTN
Kamis, 21 Nov 2024
Techno Fundamental AMMN
Rabu, 20 Nov 2024