JAKARTA, investortrust.id - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali cetak rekor penutupan tertinggi baru sepanjang masa (all time high/ATH). Penguatan tersebut menjadikan kapitalisasi pasar (market cap) emiten ini nyaris Rp 1.600 triliun, tepatnya Rp 1.592 triliun.
Berdasarkan data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/9/2024), saham BREN ditutup menguat Rp 400 (3,48%) menjadi Rp 11.900. Dalam dua hari terakhir, saham BREN berhasil ditutup cetak rekor baru. Meski demikian rekor tertinggi intraday saham BREN level Rp 12.200 pada 17 Mei 2024 belum tercapai.
Berkat penguatan harga tersebut, market cap saham emiten yang dikendalikan Prajogo Pangestu ini melesat menjadi Rp 1.592 triliun atau memperkokoh posisinya sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Posisi perseroan jauh meninggalkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dewngan market cap Rp 1.285,15 triliun.
Lompatan pesat saham BREN berawal dari pengumuman FTSE Global Equity Index yang bakal memasukkan saham BREN dalam indeks tersebut mulai 22 September. Kemudia, terbuka peluang saham BREN masuk dalam perhitungan MSCI Global Index setelah FTSE memasukkannya.
Barito Renewables (BREN) merupakan pengembang dan pemilik pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Indonesia dan nomor lima di dunia. Perseroan dan melalui anak usahanya menguasai kapasitas pembangkit listrik sebanyak 886 MW hingga tahun lalu. Sedangkan target kapasitas pembangkit perseroan menuju 1.032 MW pada 2027.
Perseroan juga kini melalui anak usahanya PT Barito Wind Energy (Barito Wind) menjadi pengendali 99,99% saham PT UPC Sidrap Bayu Energy (Sidrap) dengan kapasitas pembangkit 75 MW. Pembangkit tersebut merupayan terbesar di Indonesia.
Sedangkan berdasarkan data registrasi pemegang saham, Prajogo Pangestu melalui PT Barito Pacific Tbk (BRPT) merupakan pengendali dengan kepemilikan 65% saham BREN. BRPT, perusahaan induk yang dikendalikan Prajogo Pangestu ini juga tercatat sebagai pemegang terbesar saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).
Kejar Guatam Adani
5 Top News Update
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal III
Jumat, 22 Nov 2024
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025
Jumat, 22 Nov 2024
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini Strateginya
Kamis, 21 Nov 2024
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025
Kamis, 21 Nov 2024
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028
Kamis, 21 Nov 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental ARTO
Jumat, 22 Nov 2024
Incidental Report WIFI
Jumat, 22 Nov 2024
Techno Fundamental EMTK
Kamis, 21 Nov 2024
Incidental Report BBTN
Kamis, 21 Nov 2024
Techno Fundamental AMMN
Rabu, 20 Nov 2024