JAKARTA, investortrust.id – Proses merger dua operator telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) masih bergulir.
Group Head Corporate Communications XL Axiata Reza Mirza mengatakan bahwa sampai dengan saat ini masih berlangsung uji tuntas atau due diligence terkait merger XL Axiata dan Smartfren.
“Sampai saat ini masih dalam proses due diligence dan belum rampung,” katanya kepada Investortrust pada Senin (12/8/2024),
Namun, Reza belum bisa memastikan kapan proses uji tuntas tersebut akan rampung. Namun yang jelas, proses uji tuntas sendiri tidak hanya mencakup proses uji tuntas hukum, akan tetapi mencakup hal-hal lain yang ingin dinilai seperti keuangan dan perpajakan perusahaan.
“Nanti saya akan (berikan) informasi apabila sudah rampung ya,” ujarnya.
Setali tiga uang, Chief Executive Officer (CEO) Smartfren Merza Fachys mengatakan proses uji tuntas terkait merger XL Axiata dan Smartfren masih berlangsung hingga saat ini. "Due diligence belum selesai, masih berlangsung," ujar Merza di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2024).
Merza mengatakan proses uji tuntas diperlukan untuk saling mengetahui bibit, bebet, dan bobot masing-masing perusahaan tersebut bisa segera selesai. Setelah proses uji tuntas tersebut selesai, barulah proses pembahasan lebih jauh terkait merger XL Axiata dan Smartfren dapat dilakukan.
"Kita berharap segera bisa selesai. Kalau due diligence sudah selesai, data semua sudah di tangan masing-masing, baru dimulai diskusinya," ujarnya.
Seperti diketahui, pada Rabu (15/5/2024) telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) penjajakan merger XL Axiata dan Smartfren.
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Axiata Group Bhd, PT Wahana Inti Nusantara (WIN), PT Global Nusa Data (GND), dan PT Bali Media Telekomunikasi (BMT) untuk menjajaki merger dan pembentukan entitas bisnis baru MergeCo. WIN, GND, dan BMT merupakan entitas bisnis yang mewakili Grup Sinar Mas selaku pemegang kendali Smartfren.
|
Tumbuh 19,6%, Lippo Cikarang (LPCK) Raup Pendapatan Rp 691 Miliar di Kuartal II-2024Jumat, 20 Sept 2024 |
|
Dampak Suku Bunga hingga Stok Minyak Mentah Turun, Harga Minyak Dunia Naik Lagi 1,7%Jumat, 20 Sept 2024 |
|
BEI Sebut Euforia Pemangkasan Suku Bunga Dorong Penguatan IHSGJumat, 20 Sept 2024 |
|
Perbesar Bisnis Non-Batu Bara, United Tractors (UNTR) Tertarik Akuisisi Tambang MineralJumat, 20 Sept 2024 |
|
Melesat hingga Cetak Rekor Tertinggi dalam 11 Bulan, Penguatan Saham Bumi Resources (BUMI) bisa Berlanjut?Jumat, 20 Sept 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental BTPSJumat, 20 Sept 2024 |
Incidental Report TOWRJumat, 20 Sept 2024 |
Techno Fundamental HEALKamis, 19 Sept 2024 |
Incidental Report PTBAKamis, 19 Sept 2024 |
Techno Fundamental BBNIRabu, 18 Sept 2024 |