JAKARTA, investortrust.id – PT Green Power Group Tbk (LABA) menggandeng PT ZTE Indonesia akan mengeksplorasi kerja sama energi baru terbarukan, fotovoltaik. Kerja sama ini nantinya untuk pengembangan bersama fasilitas pembangkit Listrik tenaga surya photovoltaic (PV).
Manajemen dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/1/2025), menyebutkan bahwa LABA dan ZTE Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, pada 10 Januari 2025. Kerja sama ini juga memungkinkan perseroan dengan ZTE Indonesia untuk menggarap proyek fotovoltaik di kawasan Asia Pasifik.
Green Power Group (LABA) sebelumnya telah menandatangani MoU jual-beli listrik dengan Presidente da Regiao Administrativa Especial de Oecusse Ambeno (RAEOA) Timor Leste. Nantinya LABA akan membangun fasilitasi pembangkit Listrik tenaga surya (PV) berkapasitas 5 mega watt (MW) dan battery energy storage system (BESS) di Oecusse Timor Leste.
RAEOA adalah institusi pemerintahan Timor Leste yang berkantor pusat di Pante Macassar, Oecusse Timor Leste. “Kolaborasi tersebut mencakup kepemilikan, perancanganan, Pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan fasilitas pembangkit Listrik PV. Perseroan akan berinvestasi secara bertahap,” ujar Direktur Green Power (LABA) An Shaohong dalam keterangan resminya.
Dia melanjutkan, perseroan bersama dengan perusahaan lokal akan merealisasikan investasi tersebut dengan membentuk perusahaan patungan. LABA bertindak sebagai pihak penjualan dalam penyediaan energi dan RAEOA sebagai pihak pembeli. Bahkan, perseroan dan RAEOA telah menyepakati harga energi yang dihasilkan per kilowatt-hour.
Usai penandatangan MoU, menurut dia, kedua belah pihak akan melaksanakan joint feasibility study.
Grafik Saham LABA
![]() |
Restoran dan Hotel Plataran Indonesia Ungkap Keinginan IPOJumat, 07 Feb 2025 |
![]() |
BEI Segera Luncurkan 'Short Selling' di Tengah Ketidakpastian GlobalJumat, 07 Feb 2025 |
![]() |
Blue Bird (BIRD) bakal Borong 1.000 Unit Taksi Listrik Tahun IniJumat, 07 Feb 2025 |
![]() |
Pertamina Geothermal (PGEO) Gandeng Pertagas Kaji Hidrogen HijauJumat, 07 Feb 2025 |
![]() |
Ini Faktor Pemicu Laba BSI (BRIS) Tumbuh 22,83% Jadi Rp 7 Triliun di 2024Jumat, 07 Feb 2025 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental BRISKamis, 23 Jan 2025 |
Incidental Report BVICKamis, 23 Jan 2025 |
Techno Fundamental CYBRKamis, 23 Jan 2025 |
Incidental Report RUNSKamis, 23 Jan 2025 |
Techno Fundamental MNCNKamis, 23 Jan 2025 |