JAKARTA, investortrust.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan (unsuspensi) saham emiten milik konglomerat Dato’ Sri Tahir, yaitu PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA), mulai Sesi I pasar saham, Senin (14/10/2024).
P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Donni Kusuma Permana P.H. Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Rendy Ridwansyah mengatakan, pencabutan suspensi dilakukan setelah BEI melakukan penilaian terhadap SONA.
‘’Menunjuk Pengumuman Bursa Peng-SPT-00101/BEI.WAS/09-2024 tanggal 26 September 2024, perihal Penghentian Sementara Perdagangan atau suspensi saham SONA, dengan ini kami sampaikan bahwa suspensi atas perdagangan saham tersebut dibuka kembali,’’ ujar Donni dan Rendy dalam pengumuman unsuspend yang dikutip, Minggu (13/10/2024).
Perdagangan saham SONA berlaku di pasar reguler dan pasar tunai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai Senin.
Untuk diketahui, saham SONA disuspensi BEI sejak sesi I pasar saham tanggal 27 September 2024 akibat peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut. ‘’Suspensi sebagai bentuk perlindungan bagi Investor,’’ urai BEI dalam pengumuman suspensi tanggal 26 September 2024.
Sebagai catatan, saham SONA bergerak menguat hingga sebesar 215,22% selama satu bulan sebelum suspensi. Dari Rp 1.355 pada 26 Agustus 2024 ke level Rp 4.350 pada tanggal 26 September 2024.
Sementara secara year to data saham ini melesat sebesar 326,47% dari level Rp 980 pada 2 Januari 2024 ke level Rp 4.350 pada tanggal 26 September 2024.
SONA sendiri merupakan emiten yang bergerak dibisnis pariwisata dan ritel modern. Adapaun pemegang saham utama SONA yaitu DFS Venture Singapore (PTE) LTD sebesar 45% dan PT Precise Pacific Realty sebesar 31,65%. Kemudian Tahir secara langsung menguasai 15% saham ini.
Kemudian Ronald Kumalaputra Komisaris SONA dan Harry Wangidjaja selaku Direktur SONA memegang masing-masing sebesar 0,01% sisanya sebesar 7,63% dipegang investor publik.
Grafik Harga Saham SONA secara Ytd:
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |