Indo Tambangraya (ITMG) Lirik Bisnis Tambang Nikel dan EBT
Bagikan Informasi Ini lewat
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencermati potensi diversifikasi ke tambang nikel dan tembaga, serta ke sektor energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Corporate Communications & Investor Relations ITMG Yulius Gozali mengatakan saat ini ITMG belum memiliki rencana untuk melakukan diversifikasi ke arah hilir dengan ekspansi di sektor kendaraan listrik atau electric vehicle. Sebelumnya ITMG menyampaikan pada bisnis pertambangan, ITMG akan terus melakukan eksplorasi aset tambangnya untuk memastikan pertumbuhan organik atas cadangan batu bara yang dimiliki, mengembangkan lahan tambang yang baru, dan memperhatikan peluang yang ada pada mineral lain.
Selain melakukan diversifikasi ke tambang mineral lain, ITMG juga melakukan diversifikasi ke energi terbarukan, salah satunya melalui PT Cahaya Power Indonesia (CPI), yang merupakan entitas ITMG melalui PT ITM Bhinneka Power (IBP). CPI diketahui telah menyelesaikan dua instalasi panel surya di dua restoran McDonalds di Jakarta. Selain itu, ITMG juga tengah menyelesaikan konstruksi PLTS di pelabuhan Bunyut, dengan kapasitas 2 Megawatt (MW) yang diharapkan dapat beroperasi semester I/2023.
Untuk 2023, ITMG akan menganggarkan belanja modal sebesar US$5,9 juta dari total capex US$84,3 juta untuk untuk proyek-proyek energi terbarukan, seperti untuk membeli solar panel. Adapun sisa capex US$1,8 juta akan digunakan ITMG untuk mendukung kegiatan lainnya, terutama untuk aspek ESG.
Sumber: Bisnis
Komentar:
ITMG selain batubara melirik bisnis tambang nikel dan EBT. ITMG berencana untuk melakukan diversifikasi kea rah hilir dengan ekspansi di sektor kendaraan litrik atau electric vehicle. Melakukan diversifikasi melalui entitas usahanya PT Cahaya Power Indonesia (CPI), yang merupakan entitas ITMG melalui PT ITM Bhinneka Power (IBP). ITMG sendiri mengalokasikan capex sebesar US$84,3 juta, yang digunakan untuk perawatan umum (equipment overhaul), pembangunan sarana pendukung, persiapan tambang baru, dan perluasan bisnis energi terbarukan. Berdasarkan laporan keuangan FY2022, kas internal senilai US$1,4 miliar. Kas internal cukup untuk alokasi capex. ITMG mencetak pendapatan sepanjang 2022 naik 75,14% yoy, sehingga laba bersih yang didapat naik sebesar 152,34% yoy. Negara India dan Pakistan menjadi tujuan utama penjualan ITMG sebesar US$1,02 miliar, disusul jepang US$962,56 miliar, Kawasan asia timur US$958,79 juta, dsb.