News Update >    News >    Harga Minyak Turun 2% Dipicu Sentimen Stimulus China dan Proyeksi OPEC

Harga Minyak Turun 2% Dipicu Sentimen Stimulus China dan Proyeksi OPEC

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

 

JAKARTA, investortrust.id - Harga minyak mentah berjangka Brent turun US$ 1,58 (2%) ke posisi US$ 77,46 per barel pada Senin (14/10/2024). Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga turun US$ 1,73 (2,29%) menjadi US$ 73,83 per barel.

 

Melansir Reuters Selasa (15/10/2024), penurunan 2% pada hari Senin karena Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) menurunkan permintaan minyak global tahun 2024 dan 2025, serta rencana stimulus China juga gagal meyakinkan kepercayaan investor, sehingga pasar terus memperhatikan potensi serangan Israel terhadap infrastruktur minyak Iran.

 

Sebagaimana diketahui, OPEC pada hari Senin memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun ini dan juga menurunkan proyeksinya untuk tahun depan, hal ini menandai revisi penurunan ketiga berturut-turut.

 

China sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia, menyumbang sebagian besar penurunan peringkat 2024 karena OPEC memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk negara tersebut menjadi 580.000 barel per hari (bpd) dari 650.000 bpd.

 

Data menunjukkan, impor minyak mentah China selama sembilan bulan pertama tahun ini turun hampir 3% dari tahun lalu menjadi 10,99 juta barel per hari.

 

Penurunan permintaan minyak China disebabkan oleh meningkatnya adopsi kendaraan listrik (EV), serta pertumbuhan ekonomi yang melambat setelah pandemi COVID-19 dinilai menjadi hambatan pada konsumsi dan harga minyak global.

 

Terlebih, tekanan deflasi China juga memburuk pada bulan September, hal ini membuat para investor menebak-nebak mengenai ukuran keseluruhan paket stimulus untuk menghidupkan kembali nasib ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

 

“Kurangnya garis waktu yang jelas dan tidak adanya langkah-langkah untuk mengatasi masalah struktural, seperti konsumsi yang lemah dan ketergantungan pada investasi infrastruktur, hanya meningkatkan ambiguitas di antara para pelaku pasar,” kata kepala global pasar komoditas-minyak di Rystad Energy, Mukesh Sahdev.

 

5 Top News Update

cover berita
Merdeka Battery (MBMA) Teken Perjanjian Definitif Pengembangan Pabrik HPAL, Kapasitasnya Segini
Selasa, 25 Feb 2025
cover berita
Investor Asing Mendadak Crossing Saham BUKA dan EMTK Rp 2,81 Triliun, Eddy K Sariatmadja Beraksi!
Selasa, 25 Feb 2025
cover berita
Astra Otoparts (AUTO) Catat Kenaikan Pendapatan dan Laba di 2024, Berikut Penopangnya
Selasa, 25 Feb 2025
cover berita
Lini Imaji (FUTR) Rilis Lompatan Laba 813% Jelang RUPS Hari Ini, Sahamnya bakal Melesat?
Jumat, 21 Feb 2025
cover berita
Saat Harga Melesat, Dirut Sekaligus Pengendali Ini justru Borong Saham Sarana Mitra (SMIL) dari Pasar, Ada Apa?
Jumat, 21 Feb 2025
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental BRIS
Kamis, 23 Jan 2025
Incidental Report BVIC
Kamis, 23 Jan 2025
Techno Fundamental CYBR
Kamis, 23 Jan 2025
Incidental Report RUNS
Kamis, 23 Jan 2025
Techno Fundamental MNCN
Kamis, 23 Jan 2025