Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan sementara (suspend) perdagangan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) setelah torehkan penguatan hingga auto reject atas (ARA) dalam enam di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lompatan harga saham RATU telah mencapai 276,52% dalam enam hari transaksi.
“Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham RATU dan dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan investor, BEI memangdang perlu menghentikan sementara perdagangan saham RATU,” tulis pengumuman resmi BEI di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Saham Raharja Energi (RATU) sebelumnya telah menggelar listing perdana di BEI pada 8 Januari 2025, saham RATU dicatatkan dengan harga perdana Rp 1.150. Saham ini dibuka melesat hingga ARA setiap hari dalam enam hari ditransaksikan di BEI hingga mencapai level Rp 4.330 pada penutupan perdagangan kemarin.
RATU merupakan anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang dikendalikan Happy Hapsoro, suami Ketuda DPR Puan Maharani. RATU merupakan perusahaan holding minyak dan gas (migas) yang dimiliki oleh Happy Hapsoro. Perseroan memiliki hak partisipasi sebesar 2,2423% di Blok Cepu melalui entitas asosiasi dengan kepemilikan 49%, yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC). RATU juga memiliki hak partisipasi sebesar 8% di Blok Jabung melalui anak usaha dengan kepemilikan 99%, yaitu PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ).
Hingga Semester I-2024, RATU membukukan lompatan pendapatan dari US$ 11,51 juta menjadi US$ 27,95 juta. Kenaikan tersebut berimbas terhadap peningkatan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari US$ 6,14 juta menjadi US$ 7,39 juta. Penyumbang pendapatan berasal dari Blok Cepu (PJUC) sebanyak 42% dan Blok Jabung (RETJ) mencapai 58%.
RATU disebut tengah menjajaki akuisisi blok migas. Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi pada 16 Oktober 2024 mengumumkan bahwa perseroan telah memasuki tahap akhir pembicaraan untuk mengakuisisi sebagian hak partisipasi di blok migas baru.
Akuisisi tersebut nantinya dilakukan RATU, sehingga diharapkan berdampak positif bagi RATU. Meski detail mengenai akuisisi ini belum diketahui, RATU setidaknya memiliki kapasitas yang kuat berkat balance sheet yang solid dengan net gearing yang rendah di level 0,15x pasca–IPO, sehingga perseroan memiliki modal awal yang baik.
Sementara itu, Direktur Utama RATU Alexandra Sinta Wahjudewanti mengatakan, RATU mematok target pertumbuhan kinerja keuangan dua digit tahun 2025. Pertumbuhan akan dicapai dengan fokus untuk menggenjot pertumbuhan kinerja hingga double digit tahun ini.
Ke depan, anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tersebut akan mendukung target pemerintah untuk mencapai produksi minyak sebanyak 1 juta barrel per tahun. “Kita support pemerintah untuk mewujudkan target 1 juta barrel di beberapa tahun ke depan. Jadi kita masih fokus di migas,” jelasnya.
Dia menyebutkan bahwa RATU masih membuka peluang untuk akuisisi blok baru. “Kita belum bisa publish ya, kita tetap studi, untuk kemudian ke depan tetap ada,” terangnya.
![]() |
Restoran dan Hotel Plataran Indonesia Ungkap Keinginan IPOJumat, 07 Feb 2025 |
![]() |
BEI Segera Luncurkan 'Short Selling' di Tengah Ketidakpastian GlobalJumat, 07 Feb 2025 |
![]() |
Blue Bird (BIRD) bakal Borong 1.000 Unit Taksi Listrik Tahun IniJumat, 07 Feb 2025 |
![]() |
Pertamina Geothermal (PGEO) Gandeng Pertagas Kaji Hidrogen HijauJumat, 07 Feb 2025 |
![]() |
Ini Faktor Pemicu Laba BSI (BRIS) Tumbuh 22,83% Jadi Rp 7 Triliun di 2024Jumat, 07 Feb 2025 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental BRISKamis, 23 Jan 2025 |
Incidental Report BVICKamis, 23 Jan 2025 |
Techno Fundamental CYBRKamis, 23 Jan 2025 |
Incidental Report RUNSKamis, 23 Jan 2025 |
Techno Fundamental MNCNKamis, 23 Jan 2025 |