News Update >    News >    Penurunan Berlanjut! Market Cap Barito Renewables (BREN) Terjungkal ke Posisi Dua

Penurunan Berlanjut! Market Cap Barito Renewables (BREN) Terjungkal ke Posisi Dua

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

JAKARTA, investortrust.id PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) akhirnya terjungkal dari posisinya sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/7/2024). Posisi top market cap saham kembali direbut PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

 

Koreksi harga saham BREN memicu penurunan nilai kekayaan Prajogo Pangestu hingga mencaapi US$ 1,6 miliar sepanjang hari ini berdasarkan data Forbes real time. Penurunan tersebut menjadikan total kekayaan Prajogo terkoreksi menjadi US$ 63,2 miliar.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1715600403/investortrust-bucket/images/1715600405583.jpg
Pendiri dan Presiden Komisaris Barito Pacific Group, Prajogo Pangestu (kanan) bersama Presiden Direktur PT Barito Pacific Tbk, Agus Salim Pangestu. (Source: Dok. Barito Pacific.

 

Koreksi saham BREN dipengaruhi atas berlanjutnya penurunan saham emiten yang dikendalikan Prajogo Pangestu dalam beberapa pekan hari terakhir. Data BEI mengungkap, saham BREN telah melorot dari level penutupan akhir Juni Rp 10.075 menjadi Rp 9.050 pada penutupan hari ini atau melemah 10,17% month to date (mtd).

 

 

Sedangkan penurunan dari level tertingginya setelah ke luar dari papan pemantauan khusus (PPK) BEI telah mencapai dari level Rp 10.425 pada 1 Juli menjadi Rp 9.050 atau anjlok 13,18%. Hari ini, saham BREN anjlok Rp 400 (4,23%) menjadi Rp 9.050. 

 

Dengan penurunan harga tersebut, kapitalisasi saham BREN kini turun menjadi Rp 1.210 triliun pada penutupan perdagangan hari ini atau menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua. Sedangkan BBCA naik peringkat menjadi emiten dengan market share teratas menjadi Rp 1.238 triliun.

 

BREN tercatat sebagai satu dari beberapa saham dengan penguatan harga tertinggi sejak listing di BEI pada 9 Oktober 2024. Saham BREN yang ditawarkan dengan harga Rp 780 per saham sempat melambung ke level penutupan tertinggi sepanjang masa Rp 11.246 per saham. 

 

Lompatan tersebut membuat BEI sempat menghentikan sementara perdagangan saham BREN lebih dari satu hari. Bahkan, saham BREN sempat masuk papan pemantauan khusus (PPK) dengan mekanisme perdagangan full call auction (FCA). Akibat FCA tersebut, saham BREN sempat terjungkal ke level Rp 6.050 pada 7 Juni 2024.

 

Grafik Saham BREN dalam Lima Hari

 

5 Top News Update

cover berita
Harga Minyak Naik Dipicu Penurunan Stok Minyak Mentah AS
Jumat, 18 Okt 2024
cover berita
Saham Bumi Minerals (BRMS) Cetak Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir, Emiten Grup Bakrie Bangkit?
Jumat, 18 Okt 2024
cover berita
BEI Ajukan Banding Terkait Konversi Utang WSBP
Jumat, 18 Okt 2024
cover berita
Harga Emas Dunia Meningkat di Tengah Ketidakpastian Pemilu AS
Jumat, 18 Okt 2024
cover berita
Berstatus PKPU, Peringkat PP Properti (PPRO) Turun ke Selective Default
Kamis, 17 Okt 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental ADMR
Jumat, 18 Okt 2024
Incidental Report KLBF
Jumat, 18 Okt 2024
Techno Fundamental SCMA
Kamis, 17 Okt 2024
Incidental Report BIRD
Kamis, 17 Okt 2024
Techno Fundamental PGEO
Rabu, 16 Okt 2024