News Update >    News >    Ingin Lunasi Utang, Jababeka (KIJA) bakal Obral Lahan di Cikarang

Ingin Lunasi Utang, Jababeka (KIJA) bakal Obral Lahan di Cikarang

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

JAKARTA, investortrust.id – PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) atau Jababeka berencana menjual lahan di Cikarang untuk menutupi sebagian utang jatuh tempo. Pelunasan tersebut diharapkan membuat perseroan bisa catatkan laba dan bisa bagikan dividen ke depan.

 

Direktur Utama Kawasan Industri Jababeka Setyono Djuandi Darmono mengatakan, manajemen serius untuk mencicil utang bank sekitar  US$ 100 juta dan utang obligasi berkisar US$ 180 jutaan, sehingga perseroan bisa cetak untung ke depan.  

 

“Sekarang harga lahan di Cikarang itu berkisar Rp 3 juta per meter (lahan industri). Dengan adanya 500 hektare (ha), satu hamparan izin kawasan industri, kalau dijual Rp 1 juta saja per meter, perseroan bisa dapat Rp 5 triliun,” jelas Darmono di Menara Batavia, Rabu (17/7/2024).

 


Luas lahan tersebut, sambung Darmono, hanya gambaran terkait lahan yang bisa dijual, namun perseroan belum menginformasikan berapa besar sebenarnya lahan yang akan dijual tahun ini.

 

Merujuk perhitungan tersebut, terlihat bahwa perusahaan menganggap bisa mengobral lahan di Cikarang dari harga normal Rp 3 juta per meter menjadi Rp 1 juta per meter.

 

Dengan begitu, besaran diskon yang didapat investor atau pembeli bisa sekitar 66% atau dibeli senilai 33% dari harga normalnya.

 

Selain membayar utang, dia mengatakan, perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk membayar obligasi dalam bentuk dolar dan utang ke Bank Mandiri.

 


Lebih rinci utang perseroan saat ini berkisar US$ 280 juta atau Rp 4,4 triliun. Terdiri atas US$ 180 jutaan obligasi dalam bentuk dollar Amerika yang jatuh tempo 2027 dan sisanya US$ 100 juta merupakan utang ke Bank Mandiri. 

 

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Jababeka Tedjo Budianto Liem menjelaskan, sebagian utang kepada Bank Mandiri, yaitu US$ 15 juta sudah dibayarkan dan tersisa US$ 85 juta. “Kami ingin melunasi seluruh utang tersebut sebelum jatuh tempo,” terangnya. 

 

 

5 Top News Update

cover berita
Harga Minyak Naik Dipicu Penurunan Stok Minyak Mentah AS
Jumat, 18 Okt 2024
cover berita
Saham Bumi Minerals (BRMS) Cetak Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir, Emiten Grup Bakrie Bangkit?
Jumat, 18 Okt 2024
cover berita
BEI Ajukan Banding Terkait Konversi Utang WSBP
Jumat, 18 Okt 2024
cover berita
Harga Emas Dunia Meningkat di Tengah Ketidakpastian Pemilu AS
Jumat, 18 Okt 2024
cover berita
Berstatus PKPU, Peringkat PP Properti (PPRO) Turun ke Selective Default
Kamis, 17 Okt 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental ADMR
Jumat, 18 Okt 2024
Incidental Report KLBF
Jumat, 18 Okt 2024
Techno Fundamental SCMA
Kamis, 17 Okt 2024
Incidental Report BIRD
Kamis, 17 Okt 2024
Techno Fundamental PGEO
Rabu, 16 Okt 2024