JAKARTA, investortrust.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuka kembali perdagangan saham PT Pudjiado & Sons Tbk (PNSE) dan PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) mulai perdagangan sesi I, Senin (17/11/2024).
Sebagaimana diketahui kedua saham tersebut sempat mengalami penghentian sementara (suspend) pada Jumat (15/11/2024), dipicu alasan berbeda. Berdasarkan data, saham PNSE disuspensi akibat lompatan harga lebih dari 141% menjadi Rp 1.095 dalam sepekan sebelum disuspensi.
Sebaliknya saham GGRP disuspensi BEI akibat penurunan harga yang sangat tajam sepanjang November 2024 berjalan. Berdasarkan data, saham GGRP anjlok lebih dari 60% dari level penutupan akhir Oktober 2024 Rp 645 menjadi Rp 256 per saham.
Grafik Saham PNSE
Sedangkan berdasarkan kinerja keuangan hingga kuartal III-2024, PNSE membukukan lompatan pendapatan dari Rp 150,06 miliar menjadi Rp 170,38 miliar. Laba bruto juga bertumbuh dari Rp 82,32 miliar menjadi Rp 97,35 miliar.
Kenaikan tersebut berimbas terhadap pertumbuhan laba usaha PNSE dari Rp 32,76 miliar menjadi Rp 46,98 miliar. Laba bersih tahun berjalan melonjak dari Rp 1,11 miliar menjadi Rp 17,31 miliar. Perseroan juga berhasil catatkan laba bersih pemilik entitas induk menjadi Rp 7,98 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan kerugian Rp 6,50 miliar.
Sedangkan Gunung Raja Paksi (GGRP) membukukan penurunan penjualan bersih dari Rp 355,21 miliar menjadi Rp 268,20 miliar. Penurunan tersebut berimbas terhadap pelemahan laba bruto dari Rp 19,01 miliar menjadi Rp 10,34 miliar.
Meski demikian, perseroan justru berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih periode berjalan dari Rp 22,06 juta menjadi Rp 132,92 juta. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik dari Rp 22,06 juta menjadi Rp 131,12 juta.
Grafik Saham GGRP
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |