“jangka pendek nampaknya masih akan berada pada tren bullish, karena indikator di pasar baik yang mempengaruhi dari sisi permintaan maupun pasokan masih menjadi indikator yang positif bagi harga minyak," terang Yoga ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (17/6).
Secara fundamental, saat ini Yoga melihat kondisi pasokan minyak di pasar global masih cukup ketat. Hal ini tidak terlepas dari penurunan pasokan minyak dari Rusia akibat sanksi terkait konflik Ukraina. Selain itu penurunan drastis pasokan minyak di Libya ikut membuat pasokan di pasar makin ketat.
Ke depan, dia melihat salah satu sentimen penggerak utama yang dinantikan pasar adalah realisasi perilisan minyak dari Cadangan Strategis AS dalam jumlah besar pada pada 16 Agustus hingga 30 September mendatang. Selain itu, kelanjutan komitmen pembatasan produksi OPEC dan sekutunya yang akan berakhir September ini juga akan berpengaruh.
|
Penerbitan Perdana Obligasi Paradise Indonesia (INPP) Oversubscribed Dua Kali LipatJumat, 10 Jan 2025 |
|
Hapus Marketplace Fisik, BEI Tanyakan Soal Dana IPO BUKAJumat, 10 Jan 2025 |
|
Raja Roti Cemerlang Bidik Peningkatan Penjualan Dengan Adanya Program Makan Bergizi GratisJumat, 10 Jan 2025 |
|
Fore Coffee DIkabarkan Proses IPO Saham, Begini Kata Manajemen BEIKamis, 09 Jan 2025 |
|
Bukalapak (BUKA) Tutup Layanan Marketplace, Kas Bersih Tersisa Rp 11,36 TriliunRabu, 08 Jan 2025 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental IRRAJumat, 10 Jan 2025 |
Incidental Report GIAAJumat, 10 Jan 2025 |
Techno Fundamental HOKIKamis, 09 Jan 2025 |
Incidental Report PTBAKamis, 09 Jan 2025 |
Techno Fundamental SSIARabu, 08 Jan 2025 |