News Update >    News >    Direktur Ini Borong Saham BFIN saat Harga Melorot 30,47% Ytd

Direktur Ini Borong Saham BFIN saat Harga Melorot 30,47% Ytd

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

JAKARTA, investortrust.id – Direktur PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) Sutadi mengakumulasi sebanyak 200 ribu lembar saham saat harga sedang mengalami tren bearish.

 

Direktur Keuangan merangkap Sekretaris Perusahaan PT BFI Finance Indonesia Tbk Sudjono mengatakan, aksi beli Sutadi dilakukan di pasar saham dengan harga pelaksanaan Rp 900 per saham pada tanggal 12 Juni 2024. Sehingga Sutadi mengeluarkan kocek sebesar Rp 180 juta.

 

‘’Setelah transaksi pembelian, Sutadi memegang sebanyak 18.317.000 lembar saham BFIN atau mewakili 0,11% dari total modal disetor dan ditempatkan perseroan,’’ ulasnya dalam laporan keterbukaan informasi yang dilansir, Selasa (18/6/2024).

 

Adapun status saham tersebut yaitu kepemilikan langsung dengan tujuan untuk investasi. Sebagai catatan, saham BFIN mengalami tekanan kuat pekan lalu, dibuka pada harga Rp 980 per saham pada tanggal 10 Juni 2024, saham BFIN tercatat mengalami akumulasi penurunan sebanyak 17,35% ke level 810 pada penutupan perdagangan 14 Juni 2024.

 


Sementara itu secara year to date (Ytd) atau sepanjang tahun 2024, saham Perusahaan pembiayaan yang berbasis di BSD City, Kota Tangerang Selatan ini tercatat merosot sebesar 30,47% dari level Rp 1.165 per saham.

 

Dari sisi kinerja pembiayaan, hingga kuartal I-2024 BFIN mencatat nilai pembiayaan baru sebesar Rp 4,8 triliun. Sudjono mengungkapkan, capaian ini mencerminkan hal yang baik dalam mengawali kinerja di tahun ini.

 

 “Total pembiayaan yang dikelola sebesar Rp 22,5 triliun hingga Maret 2024 dengan nilai pembiayaan baru tercatat sebesar Rp 4,8 triliun,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Jumat (26/4/2024).

 

Menurut Sudjono, berdasarkan piutang pembiayaan yang dikelola, bisnis BFI Finance masih didominasi oleh produk pembiayaan beragunan kendaraan roda empat dan roda dua dengan pangsa 61,7%.

 

Lalu diikuti dengan pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru sebesar 14,9%, pembiayaan alat berat dan mesin 14,7%, pembiayaan beragunan sertifikat properti 4,5%. Serta pembiayaan lainnya menggenggam 4,2%.

 


“Portofolio pembiayaan dengan tujuan ekspor produktif terlapor paling banyak, yakni sebesar 58,2% untuk pembiayaan modal kerja. Di samping itu, pembiayaan investasi naik 20,1%, pembiayaan multiguna 18,7%, dan berbasis syariah 3,0%,” katanya.

 

Besaran total pembiayaan yang dikelola BFI Finance tersebut, lanjut Sudjono, turut menopang pertumbuhan aset dari pihaknya yang tercatat naik 0,9% atau dari Rp 24,0 triliun pada kuartal pertama 2023 menjadi Rp 24,2 triliun di tahun ini. 

 

“Dari sisi pendapatan, perusahaan mencatat total pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun dengan laba bersih terkumpul di kuartal ini sebesar Rp 361,4 miliar. Performa imbal hasil rata-rata aset (RoAA) dan imbal hasil rata-rata atas ekuitas (RoAE) masing-masing berada di level 7,5% dan 14,9%,” katanya.

 

Grafik Harga Saham BFIN secara Ytd 2024:

 

5 Top News Update

cover berita
Tumbuh 19,6%, Lippo Cikarang (LPCK) Raup Pendapatan Rp 691 Miliar di Kuartal II-2024
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Dampak Suku Bunga hingga Stok Minyak Mentah Turun, Harga Minyak Dunia Naik Lagi 1,7%
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
BEI Sebut Euforia Pemangkasan Suku Bunga Dorong Penguatan IHSG
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Perbesar Bisnis Non-Batu Bara, United Tractors (UNTR) Tertarik Akuisisi Tambang Mineral
Jumat, 20 Sept 2024
cover berita
Melesat hingga Cetak Rekor Tertinggi dalam 11 Bulan, Penguatan Saham Bumi Resources (BUMI) bisa Berlanjut?
Jumat, 20 Sept 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental BTPS
Jumat, 20 Sept 2024
Incidental Report TOWR
Jumat, 20 Sept 2024
Techno Fundamental HEAL
Kamis, 19 Sept 2024
Incidental Report PTBA
Kamis, 19 Sept 2024
Techno Fundamental BBNI
Rabu, 18 Sept 2024