Perusahaan penyedia alat berat di Tanah Air tampaknya harus sedikit bersabar dalam pengadaan unit di tengah tingginya permintaan pasar yang dipicu lonjakan kebutuhan batu bara. Pasalnya, produsen komponen masih harus mengejar kapasitas produksi.
Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga mengatakan lonjakan kebutuhan alat berat tidak bisa diimbangi produksi komponen utama seperti produsen mesin.
Pihaknya tidak memberikan penjelasan mendetil mengenai peningkatan permintaan komponen alat berat tersebut. Namun, secara garis besar permintaan naik lebih dari 2 kali lipat dari periode semester I/2021. Kondisi tersebut, sangat berpengaruh bagi ABMM yang memerlukan komponen-komponen alat berat. Sebab, komponen-komponen alat berat di Tanah Air seluruhnya harus diimpor.
Adapun sebelumnya, ABMM memperkirakan pengadaan alat berat perusahaan meningkat 20 persen dari kapasitas normal tahunan, atau sebanyak 650 unit sepanjang tahun ini. Guna mengantisipasinya, perusahaan telah melakukan pengadaan alat berat sebanyak 780 unit tahun ini.
Sumber: Bisnis
|
Penerbitan Perdana Obligasi Paradise Indonesia (INPP) Oversubscribed Dua Kali LipatJumat, 10 Jan 2025 |
|
Hapus Marketplace Fisik, BEI Tanyakan Soal Dana IPO BUKAJumat, 10 Jan 2025 |
|
Raja Roti Cemerlang Bidik Peningkatan Penjualan Dengan Adanya Program Makan Bergizi GratisJumat, 10 Jan 2025 |
|
Fore Coffee DIkabarkan Proses IPO Saham, Begini Kata Manajemen BEIKamis, 09 Jan 2025 |
|
Bukalapak (BUKA) Tutup Layanan Marketplace, Kas Bersih Tersisa Rp 11,36 TriliunRabu, 08 Jan 2025 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental IRRAJumat, 10 Jan 2025 |
Incidental Report GIAAJumat, 10 Jan 2025 |
Techno Fundamental HOKIKamis, 09 Jan 2025 |
Incidental Report PTBAKamis, 09 Jan 2025 |
Techno Fundamental SSIARabu, 08 Jan 2025 |