Bank Indonesia (BI) terancam harus menaikkan suku bunga acuan untuk.menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Hal ini dinilai pengembang properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland tak akan terlalu berdampak pada pasar properti.
Direktur MTLA Olivia Surodjo mengatakan, perkiraan kenaikan suku bunga tidak akan drastis langsung melesat hingga dua digit, sehingga harapannya masih dapat diterima oleh konsumen. Market MTLA sebagian besar adalah karyawan, end user atau first home buyer yang menggunakan fasilitas KPR ini. Kenaikan suku bunga mungkin dampaknya pada cicilan bulanan. Tapi jika mengambil tenor panjang 15 hingga 20 tahun tidak akan terlalu berdampak signifikan pada kenaikan cicilan setiap bulannya.
Di tahun 2022 Metland menargetkan marketing sales yang terdiri dari presales dan recurring revenue sebesar Rp1,8 triliun, pada semester I ini sudah mencapai Rp704 miliar jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu masih di bawah sekitar 8 persen.
Sumber: Bisnis
|
Penerbitan Perdana Obligasi Paradise Indonesia (INPP) Oversubscribed Dua Kali LipatJumat, 10 Jan 2025 |
|
Hapus Marketplace Fisik, BEI Tanyakan Soal Dana IPO BUKAJumat, 10 Jan 2025 |
|
Raja Roti Cemerlang Bidik Peningkatan Penjualan Dengan Adanya Program Makan Bergizi GratisJumat, 10 Jan 2025 |
|
Fore Coffee DIkabarkan Proses IPO Saham, Begini Kata Manajemen BEIKamis, 09 Jan 2025 |
|
Bukalapak (BUKA) Tutup Layanan Marketplace, Kas Bersih Tersisa Rp 11,36 TriliunRabu, 08 Jan 2025 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental IRRAJumat, 10 Jan 2025 |
Incidental Report GIAAJumat, 10 Jan 2025 |
Techno Fundamental HOKIKamis, 09 Jan 2025 |
Incidental Report PTBAKamis, 09 Jan 2025 |
Techno Fundamental SSIARabu, 08 Jan 2025 |