PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengincar pendapatan usaha sebesar Rp 20 triliun pada semester II-2022. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Wiwi Suprihatno meyakini, target tersebut bakal memberikan dampak positif pada sisi bottom line atau laba, sehingga dapat menekan kerugian yang dialami Waskita saat ini.

Selain itu, dari sisi efisiensi biaya, emiten berkode saham WSKT ini juga terus berupaya melakukan penghematan dari berbagai biaya. Termasuk, memperbaiki manajemen risiko di seluruh proyek maupun korporasi. Hingga Agustus 2022, WSKT membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 10,51 triliun atau mencapai 101% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 10,42 triliun.

Terkait perolehan kontrak dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Wiwi menerangkan pekerjaan konstruksi di IKN merupakan proyek yang relatif tidak memiliki risiko secara bisnis. Sebaliknya, proyek IKN justru berpotensi memberikan dampak positif bagi perbaikan kinerja perseroan untuk menambah pendapatan. Dengan demikian, perolehan kontrak baru di proyek IKN dapat memperbaiki kondisi likuiditas perseroan sekaligus mencatatkan pencapaian winning rate perseroan selama lima tahun terakhir di atas 20%.

Sumber: Investor Daily