JAKARTA, investortrust.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan pemangkasan suku bunga acuan mempengaruhi kondisi di pasar modal. Hal itu tercermin dari laju pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) belakangan ini.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Irvan Susandy, mengatakan, terlihat dari laju IHSG dalam sebulan belakangan ini mengalami kenaikan hingga mencapai level tertingginya sepanjang masa.
“Memang ini adalah optimisme para pelaku terhadap penurunan suku bunga, dengan adanya itu terlihat dari peningkatan indeks yang cukup pesat. Terbukti dalam 2 minggu terakhir hampir selalu all time high (ATH) setiap hari,” kata Irvan saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Sekedar info, IHSG ditutup pada penutupan Kamis (19/9/2024) bertengger pada posisi 7.905,39 atau naik 0,97%, angka ini mencetak rekor ATH baru. Rekor ATH sebelumnya berada pada posisi 7.831,77 Selasa (17/9/2024).
Di samping itu, kata Irvan nilai transaksi bursa masih banyak pekerja rumah (PR). “Nilai transaksi kita masih PR, karena mungkin masih banyak faktor. Tapi kita berharap dengan tingkat suku bunga yang lebih baik buat pasar modal sehungga transaksi juga akan naik,” ucap dia kepada wartawan.
Rata Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) Bursa sampai dengan penutupan perdagangan (18/9/2024) sebesar Rp 12,7 triliun.
Untuk itu, BEI berusaha menyediakan instrumen baru guna meningkatkan nilai transaksi. Irvan mencontohkan, mekanisme baru yakni single stock futures (SSF), exchange traded fund (ETF), struktur warrant (call warrant dan put warrant) dan pengangktifan produk derivatif. Hal itu merupakan upaya-upaya BEI untuk meningkatkan likuiditas dalam pasar.
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |