News Update >    News >    Delta Dunia (DOID) Ungkap Rugi Bersih hingga Raihan Kontrak Penambangan US$ 12,7 miliar

Delta Dunia (DOID) Ungkap Rugi Bersih hingga Raihan Kontrak Penambangan US$ 12,7 miliar

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

JAKARTA, investortrust.id – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) berbalik catatkan rugi periode berjalan menjadi US$ 17,42 juta hingga kuartal III-2024, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan laba periode berjalan US$ 21,66 juta.

 

Manajemen DOID dalam rilis laporan kinerja keuangan kuartal III yang diaudit di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/12/2024), menyebutkan bahwa penjualan turun dari US$ 1,36 miliar menjadi US$ 1,34 miliar.

 

Perseroan juga catatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$ 13,96 juta hingga September 2024, dibandingkan periode sama dengan laba atribusi US$ 21,66 juta.

 

Manajemen perseroan dalam penjelasan resminya menyebutkan bahwa pendapatan perseroan sampai kuartal III-2024 masih stabil, meskipun DOID menghadapi gangguan operasional akibat peningkatan curah hujan di Indonesia dan Australia. Mitigasi yang dilakukan berhasil menekan penurunan overburden removal menjadi hanya 9% dan produksi batu bara meningkat sebesar 3%.

 

Dirut Delda Dunia Iwan Fuad Salim mengatakan, periode hingga kuartal III-2024 menjadi  menjadi fase penting dalam perjalanan transformasi perseroan. Hal ini ditandai dengan pencapaian-pencapaian signifikan guna menopang pertumbuhan berkelanjutan ke depan. Fokus teliti kami pada keunggulan operasional, ekspansi geografis, diversifikasi komoditas, dan keberlanjutan menempatkan kami pada posisi kuat di lanskap pertambangan global.

 

“Melalui akuisisi strategis, raihan kontrak signifikan, dan diversifikasi lebih lanjut ke batubara non-termal dan logam dasar, kami membangun bisnis yang terdiversifikasi dan future-ready, yang memberikan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” tulisnya dalam penjelasan resminya di Jakarta.

 

Sejumlah aksi korporasi yang direalisasikan hingga September 2024, yaitu pencapaian perpanjangan kontrak 11 tahun senilai US$ 7,8 miliar dengan anak usaha Bayan PT Indonesia Pratama (IPR),   perpanjangan kontrak dua tahun senilai AU$ 200 juta untuk tambang Meandu di Australia dengan TEC Coal Pty Ltd, dan kontrak baru sepanjang usia tambang senilai US$ 755 juta dengan PT Persada Kapuas Prima (PKP) di Kalimantan Tengah.

 

Dia mengatakan, perjanjian-perjanjian ini tidak hanya mendistribusikan risiko, tetapi memperkuat sebaran geografis grup, serta secara efektif melipatgandakan order book hingga tiga kali lipat menjadi lebih dari US$ 12,7 miliar sekaligus memperkuat kepercayaan klien terhadap kapabilitas operasional Grup dan komitmennya terhadap kemitraan jangka panjang.

 

Grafik IHSG

 

 

5 Top News Update

cover berita
Merdeka Battery (MBMA) Teken Perjanjian Definitif Pengembangan Pabrik HPAL, Kapasitasnya Segini
Selasa, 25 Feb 2025
cover berita
Investor Asing Mendadak Crossing Saham BUKA dan EMTK Rp 2,81 Triliun, Eddy K Sariatmadja Beraksi!
Selasa, 25 Feb 2025
cover berita
Astra Otoparts (AUTO) Catat Kenaikan Pendapatan dan Laba di 2024, Berikut Penopangnya
Selasa, 25 Feb 2025
cover berita
Lini Imaji (FUTR) Rilis Lompatan Laba 813% Jelang RUPS Hari Ini, Sahamnya bakal Melesat?
Jumat, 21 Feb 2025
cover berita
Saat Harga Melesat, Dirut Sekaligus Pengendali Ini justru Borong Saham Sarana Mitra (SMIL) dari Pasar, Ada Apa?
Jumat, 21 Feb 2025
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental BRIS
Kamis, 23 Jan 2025
Incidental Report BVIC
Kamis, 23 Jan 2025
Techno Fundamental CYBR
Kamis, 23 Jan 2025
Incidental Report RUNS
Kamis, 23 Jan 2025
Techno Fundamental MNCN
Kamis, 23 Jan 2025