Pemerintah optimistis ada peluang menurunkan deficit anggaran pada tahun 2022. Salah satu pendorongnya adalah proyeksi pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan awal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan, deficit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2022 sebesar Rp 840,2 triliun atau setara 4,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dari perkiraan deficit semula sebesar Rp 868,0 triliun atau setara 4,85% PDB.
Pemerintah memperkirakan ada tambahan pendapatan negara sebesar Rp 420,1 triliun dari lonjakan harga komoditas minyak bumi, minyak sawit mentah dan komoditas tambang. Alhasil outlook pendapatan 2022 mencapai Rp 2.266,2 triliun.
Sumber: Kontan
|
Baru Diakuisisi, Dima Group langsung Ketiban Dividen Interim Kurniamitra (KMDS)Jumat, 08 Nov 2024 |
|
BEI Luncurkan Single Stock Futures Pekan DepanJumat, 08 Nov 2024 |
|
Resmi Dibuka, Ini yang Baru di CMSE 2024 Pasar ModalJumat, 08 Nov 2024 |
|
WSBP Optimistis Rampungkan Suplai Proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai pada September 2025Kamis, 07 Nov 2024 |
|
Indosat (ISAT) dan Ericsson Luncurkan Platform Monetisasi Digital Pertama di DuniaKamis, 07 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental PTROJumat, 08 Nov 2024 |
Incidental Report SCMAJumat, 08 Nov 2024 |
Techno Fundamental GZCORabu, 06 Nov 2024 |
Incidental Report Pemilu ASRabu, 06 Nov 2024 |
Techno Fundamental LSIPRabu, 06 Nov 2024 |