Pemerintah optimistis ada peluang menurunkan deficit anggaran pada tahun 2022. Salah satu pendorongnya adalah proyeksi pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan awal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan, deficit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2022 sebesar Rp 840,2 triliun atau setara 4,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dari perkiraan deficit semula sebesar Rp 868,0 triliun atau setara 4,85% PDB.
Pemerintah memperkirakan ada tambahan pendapatan negara sebesar Rp 420,1 triliun dari lonjakan harga komoditas minyak bumi, minyak sawit mentah dan komoditas tambang. Alhasil outlook pendapatan 2022 mencapai Rp 2.266,2 triliun.
Sumber: Kontan
|
Delta Dunia (DOID) Ungkap Rugi Bersih hingga Raihan Kontrak Penambangan US$ 12,7 miliarJumat, 20 Des 2024 |
|
Green Power (LABA) Rancang Rights Issue hingga Dirikan Tiga Anak Usaha dalam Waktu DekatJumat, 20 Des 2024 |
|
Waskita Beton (WSBP) Bidik Kenaikan Kontrak Baru hingga 15%, Ini Strategi yang DisiapkanJumat, 20 Des 2024 |
|
MR DIY (MDIY) Listing Perdana, Berikut Kinerja dan Prospek BisnisKamis, 19 Des 2024 |
|
Harga Saham Tak Cerminkan Fundamental, Energi Mega (ENRG) Rancang Buy Back Rp 192,22 MiliarKamis, 19 Des 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental JKONJumat, 20 Des 2024 |
Incidental Report ADROJumat, 20 Des 2024 |
Techno Fundamental JPFARabu, 18 Des 2024 |
Incidental Report BBRIRabu, 18 Des 2024 |
Incidental Report HMSPSelasa, 17 Des 2024 |