Pemerintah menyatakan akan menyetop ekspor timah dan lebih mengembangkan hilirisasi dalam negeri. Dengan demikian, Indonesia bisa mendapat keuntungan dari produksi timah yang dinilai terbesar kedua di dunia setelah Cina.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Gedung Kementerian Investasi mengatakan, harga timah saat ini dikendalikan oleh negara-negara penghasil timah, yang produksinya tidak sebesar Indonesia yang merupakan penghasil terbesar ke dua di dunia setelah Cina. Cina 70% melakukan hilirisasi. Indonesia cuma 5%. Kebijakan untuk menghentikan ekspor timah ini mendapat perlawanan dari banyak pihak.
Dia juga mengatakan bahwa penyetopan ekspor timah ini lebih cepat akan lebih baik. Namun dalam hal ini, dia belum bisa menyampaikan detail kapan waktu penyetopan ekspor timah akan dijalankan. Selain itu, Bahlil juga mengatakan bahwa hilirisasi timah berbeda dengan nikel. Industri timah investasi yang dihasilkan tidak terlalu besar. Paling tinggi investasinya hanya mencapai Rp 1 triliun.
Sumber: Katadata
|
Telkom Sukses Implementasikan 7 Program Unggulan di Bidang Lingkungan Tahun 2024Selasa, 04 Feb 2025 |
|
Usai Sahamnya ARB Akhir Pekan Lalu, Brigit Biofarma (OBAT) Ungkap Kabar Baik Pendapatan dan Laba di 2024Senin, 03 Feb 2025 |
|
BEI Buka kembali Transaksi Tiga Saham Ini hari Senin, Berikut DaftarnyaSenin, 03 Feb 2025 |
|
Perusahaan Jusuf Kalla (BUKK) Dirikan Anak Usaha di India, Berikut Nilai InvestasinyaJumat, 31 Jan 2025 |
|
Ashmore Asset (AMOR) Bagikan Dividen Rp 30,95 Miliar, Nilai per Saham SeginiJumat, 31 Jan 2025 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental BRISKamis, 23 Jan 2025 |
Incidental Report BVICKamis, 23 Jan 2025 |
Techno Fundamental CYBRKamis, 23 Jan 2025 |
Incidental Report RUNSKamis, 23 Jan 2025 |
Techno Fundamental MNCNKamis, 23 Jan 2025 |