JAKARTA, investortrust.id - Direktur Utama PT XL Axiata Tbk (EXCL) Dian Siswarini mengungkap membocorkan kisi-kisi besaran pembagian dividen untuk tahun buku 2024.
Kendati demikian, ia tidak menyebutkan jumlah pasti dari persentase pembagian dividen tersebut. “Dividen tahun depan tidak akan jauh beda sama tahun-tahun sebelumnya,” ujar Dian di Yogyakarta, Rabu (24/10/2024).
Ia menerangkan bahwa guidance dan policy perseroan terkait dividen kurang lebih sama dari tahun sebelumnya. “Guidance-nya sama seperti tahun sebelumnya,” tuturnya.
Asal tahu, EXCL telah membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar 50% dari laba bersih atau setara dengan Rp 635,55 miliar atau sekitar Rp 48,6 per saham. Sedangkan laba bersih dapat diatribusikan kepada entitas induk perseroan tahun lalu senilai Rp 1,27 triliun. Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya adalah Rp 8,26 triliun dan total ekuitasnya adalah Rp 26,50 trilun.
Hingga semester I-2024, EXCL meraih pendapatan sebesar Rp 17,06 triliun, tumbuh high single digit sebesar 8% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 15,76 triliun. Laba bersih melonjak 61% dari Rp 643,72 miliar pada semester I 2023 menjadi Rp 1,03 triliun pada semester I 2024.
EBITDA EXCL juga bertumbuh 17% menjadi Rp 8,96 triliun dan EBITDA margin mencapai 52,5%. Sedangkan, pendapatan layanan data dan digital meningkat 10% yoy dan memberikan kontribusi 93% dari total pendapatan.
Sementara itu, Direktur & Chief Technology Officer (CTO) XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, XL Axiata (EXCL) telah menyerap sebanyak 80% dari total anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 8 triliun tahun 2024.
Dana tersebut digunakan untuk peningkatan kualitas jaringan mencakup radio, transport, dan core.EXCL telah memiliki 16 lokasi core dan akan terus menambah core tersebut di beberapa titik di Indonesia, seperti Kalimantan dan Sulawesi, khususnya untuk jaringan 5G.
EXCL mencatatkan bahwa layanan jaringan 5G saat ini belum dilakukan roll on secara masif, hanya terbatas di beberapa spot kurang dari 100 BTS (base transceiver station) akibat spektrum belum memadai.
Grafik Saham EXCL
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |