PT Kino Indonesia Tbk (KINO) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) harus menerima kenyataan insentif PPh 22 Impor tidak diberikan kepada industri makanan dan minuman.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan KINO Budi Muljono mengatakan keputusan pemerintah tidak memasukkan sektor industri sebagai penerima insentif harus diterima oleh pelaku industri. Kendati demikian, perusahaan berharap tetap bisa menerima benefit insentif tersebut. Terutama, dalam keadaan market yang sangat menantang seperti saat ini dengan inflasi dan nilai tukar dolar tinggi.
Budi mengatakan KINO harus menekan berbagai ongkos produksi sebagai upaya mengurangi dampak inflasi di tengah tidak adanya insentif pajak impor. Sejauh ini, KINO melakukan efisiensi di beberapa pos anggaran, terutama pembiayaan iklan dan promosi produk.
Kendati nilai impor langsung bahan baku produsen minuman merek Cap Panda tersebut di bawah 10 persen dari total ongkos produksi, tetapi dampak kenaikan harga komoditas akibat pelemahan rupiah tetap perlu diwaspadai.
Terpisah, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) juga harus rela menerima insentif tersebut, sebab bahan baku persero yang diimpor tergolong minoritas. Sebagian besar bahan baku Mayora seperti kopi dan kelapa disebut berasal dari dalam negeri. Kendati demikian, insentif PPh 22 Impor akan cukup membantu perseroan dalam mengurangi ongkos produksi karena masih terdapat bahan baku yang diimpor, seperti gula rafinasi dan terigu.
Sumber: Bisnis
|
Unilever (UNVR) Dapat Restu Lepas Bisnis Es Krim Rp 7 TriliunRabu, 15 Jan 2025 |
|
Dipicu Aksi Ini, Saham Meratus Jasa (KARW) Anjlok Parah hingga SuspensiRabu, 15 Jan 2025 |
|
Dukung IPO Saham MIND ID, BEI dan Kementerian BUMN Agendakan Pertemuan SecepatnyaSelasa, 14 Jan 2025 |
|
BEI Ungkap 2 Emiten Aset Besar Antre IPO SahamSelasa, 14 Jan 2025 |
|
Green Power (LABA) Gandeng ZTE Indonesia Garap Proyek IniSelasa, 14 Jan 2025 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental AKRARabu, 15 Jan 2025 |
Incidental Report BKSWRabu, 15 Jan 2025 |
Techno Fundamental BBCASelasa, 14 Jan 2025 |
Incidental Report AMMNSelasa, 14 Jan 2025 |
Techno Fundamental MEDCSelasa, 14 Jan 2025 |