News Update >    News >    Sritex (SRIL) Ungkap Pengunduran Diri Komisaris Independen di Tengah Ancaman Delisting

Sritex (SRIL) Ungkap Pengunduran Diri Komisaris Independen di Tengah Ancaman Delisting

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

JAKARTA, investortrust.id - Emiten industri tekstil dan produk tekstil terpadu PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex mengumumkan pengunduran diri Liem Konstantinus sebagai Komisaris Independen Perseroan.

 

“Pada tanggal 23 Juli 2024, Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Liem Konstantinus selaku Komisaris Independe Perseroan tertanggal 23 Juli 2024 yang akan efektif pengunduran diri pada Agustus 2024,” tulis Corporate Secretary SRIL Welly Salam dalam keterbukaan informasi, Rabu (24/7/2024).

 

Selanjutnya, Perseroan akan mematuhi ketentuan yang diatur dalam POJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perseroan mengatakan pengunduran diri Liem tidak akan berdampak merugikan terhadap kegiatan usaha dan keuangan Perseroan.

 

Asal tahu, sepanjang tahun 2023 Perseroan membukukan penjualan konsolidasi sebesar US$ 325 juta dan rugi bersih sebesar US$ 174,8 juta. 

 

Kinerja penjualan mengalami penurunan sebesar 38% dibandingkan tahun 2022, sedangkan rugi bersih mengalami perbaikan yang cukup signifikan sebesar 44% dibandingkan rugi bersih tahun 2022 yang tercatat sebesar US$ 395,6 juta

 

Lebih lanjut, emiten tekstil dan garmen milik keluarga Lukminto ini juga sedang diambang delisting atau pencoretan pencatatan saham dari bursa saham.

 


Bursa Efek Indonesia telah menyampaikan pengumuman dan peringatan kepada pelaku pasar terhadap potensi delisting, setelah saham SRIL dibekukan atau disuspensi selama lebih dari 30 bulan, akibat persoalan utang Perseroan yang belum terbayar.

 

Mengenai hal ini, Welly menjelaskan bahwa Perseroan terus berkomunikasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

Tahun lalu, SRIL diketahui sudah meminta dilakukan relaksasi oleh BEI untuk meminta ditinjau ulang sampai dengan akhir tahun 2024 menunggu sampai adanya penyelesaian atas restrukturisasi anak perusahaan di Singapura.

 

“Yang mana sampai dengan saat ini memang masih berlangsung karena belum mencapai kesepakatan dengan kreditur. Kami harapkan sesudah hal tersebut bisa terselesaikan kami akan melakukan komunikasi lagi dengan pihak Bursa Efek Indonesia dan juga memberikan keterbukaan informasi kepada publik,” tutur Welly dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (24/7/2024).

 

Dalam kesempatan itu, Manajemen Sritex menyampaikan perkembangan realisasi rencana pemulihan kondisi atau penyebab suspensi perusahaan tercatat per Juni 2024, Perseroan telah dalam proses melakukan relaksasi atas perjanjian homologasi dengan kreditur yang mana target waktu penyelesaiannya adalah 31 Desember 2024 dengan progressnya adalah sebesar 60%.

 

Kemudian, perseroan menargetkan untuk menyelesaikan moratorium dengan pengadilan di Singapura pada 31 Maret 2025 dan saat ini progressnya sebesar 50%. Terakhir, perseroan juga sedang dalam proses pengakuan restrukturisasi di Amerika Serikat yang ditargetkan rampung 30 Juni 2025.

5 Top News Update

cover berita
Usai Hapus 2,9 Juta Saham Treasuri, Harga Saham Lonsum (LSIP) Langsung Melesat,
Jumat, 06 Sept 2024
cover berita
Antam (ANTM) Rilis Emas Gift Series Baby Born, Tersedia 2 Varian Berat
Jumat, 06 Sept 2024
cover berita
Mandala Finance (MFIN) Akan Bagikan Saham Bonus Senilai Rp 117,50 Miliar
Jumat, 06 Sept 2024
cover berita
Harga Melambung, BEI Suspensi Saham INTD dan AKSI
Kamis, 05 Sept 2024
cover berita
Kekhawatiran Permintaan, Harga Minyak Turun Lebih dari 1%
Kamis, 05 Sept 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental MAPA
Jumat, 06 Sept 2024
Incidental Report SQMI
Jumat, 06 Sept 2024
Techno Fundamental BSDE
Kamis, 05 Sept 2024
Incidental Report ADHI
Kamis, 05 Sept 2024
Techno Fundamental AGRO
Selasa, 03 Sept 2024