News Update >    News >    Kondisi Politik Stabil, BEI 'Pede' 66 Perusahaan IPO Tahun 2025

Kondisi Politik Stabil, BEI 'Pede' 66 Perusahaan IPO Tahun 2025

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

 

JAKARTA, investortrust.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 66 perusahaan yang akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada 2025.

 

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, pihaknya optimistis target tadi dapat dicapai seiring stabilitas kondisi politik di era pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

 

“Dengan mulai terbentuknya stabilitas politik, menjadi salah satu faktor yang membuat perusahaan bersikap wait and see sebelum IPO di 2024, kami berharap tentu saja akan berdampak positif pada peningkatan jumlah IPO di tahun 2025,” kata Iman Rachman dalam Konferensi Pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara hybrid, Rabu (23/10/2024).

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan untuk melangsungkan proses IPO harus melewati tahap tahap seleksi yang telah ditetapkan oleh BEI, salah satunya yang penting yakni aspek sustainability perusahaan.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1729682090/investortrust-bucket/images/1729682089936.jpg
Jajaran Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) antara lain, Direktur Utama Iman Rachman, Direktur I Gede Nyoman Yetna, Irvan Susandy, Kristian Manullang, Sunandar, Jeffrey Hendrik, dan Risa E. Rustam saat RUPSLB BEI, di Jakarta, Rabu (23/10/2024). Foto: Dok BEI ()
Source:

 

Pada tahun ini, Ia menjelaskan bahwa rasio kelolosan perusahaan yang berhasil melangsungkan IPO di BEI sebesar 70% dari total pendaftar, artinya yang sebesar 30% tidak berhasil memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditetapkan.

 

“Artinya, ada 30% yang memang kita harapkan bisa memperbaiki dokumen, memang kita melihat kondisi daripada perusahaan tersebut. Karena bagi kami (BEI) sustainability perusahaan ini sangat penting,” terang Iman.

 

Pada kesempatan sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna memaparkan sampai saat ini pencatatan efek seluruh instrumen telah mencapai 467 efek atau 137% dari target yang sebanyak 340 efek sepanjang tahun 2024.

 

“Sampai dengan hari ini sudah terrealisasi 467 dari 340 target kami, artinya pencapaian kita sampai dengan hari ini sudah 137%,” terang Nyoman.

 

Selain itu, adapun pencatatan efek tersebut meliputi pencatatan efek saham, emisi obligasi, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), dan Efek Beragun Aset (EBA), serta emisi Waran Terstruktur.

 

Sementara itu, pada tahun 2025, BEI membidik total jumlah Pencatatan Efek mencapai 407 Efek dari keseluruhan instrumen tersebut.

 

5 Top News Update

cover berita
Merdeka Battery (MBMA) Teken Perjanjian Definitif Pengembangan Pabrik HPAL, Kapasitasnya Segini
Selasa, 25 Feb 2025
cover berita
Investor Asing Mendadak Crossing Saham BUKA dan EMTK Rp 2,81 Triliun, Eddy K Sariatmadja Beraksi!
Selasa, 25 Feb 2025
cover berita
Astra Otoparts (AUTO) Catat Kenaikan Pendapatan dan Laba di 2024, Berikut Penopangnya
Selasa, 25 Feb 2025
cover berita
Lini Imaji (FUTR) Rilis Lompatan Laba 813% Jelang RUPS Hari Ini, Sahamnya bakal Melesat?
Jumat, 21 Feb 2025
cover berita
Saat Harga Melesat, Dirut Sekaligus Pengendali Ini justru Borong Saham Sarana Mitra (SMIL) dari Pasar, Ada Apa?
Jumat, 21 Feb 2025
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental BRIS
Kamis, 23 Jan 2025
Incidental Report BVIC
Kamis, 23 Jan 2025
Techno Fundamental CYBR
Kamis, 23 Jan 2025
Incidental Report RUNS
Kamis, 23 Jan 2025
Techno Fundamental MNCN
Kamis, 23 Jan 2025