Pemicu kenaikan harga tersebut terutama dari sisi permintaan, di mana India yang merupakan importir terbesar batu bara thermal dunia melaporkan kenaikan permintaan pengiriman batu bara meski harga sedang tinggi-tingginya.
Stok batu bara untuk PLTU di India dilaporkan naik 5% pekan ini di level 21,8 juta ton, dan masih terhitung 20% lebih rendah dari posisi tahun lalu, demikian catatan regulator listrik India yakni Central Electricity Authority (CEA).
"India melirik batu bara impor untuk mengatasi ketatnya suplai dari produsen domestik," tulis ANZ Bank dalam laporan risetnya. Di sisi lain, permintaan di China meningkat karena PLTU di sana mulai memupuk stok jelang musim gugur, terutama di tengah penghapusan pajak impor batu bara selama 9 bulan ke depan.
Situasi tersebut terjadi di tengah keputusan Uni Eropa melarang impor batu bara asal Rusia mulai 10 Agustus, sehingga pembeli di Benua Biru pun mulai mencari pasokan batu bara asal Asia.
|
Tumbuh 19,6%, Lippo Cikarang (LPCK) Raup Pendapatan Rp 691 Miliar di Kuartal II-2024Jumat, 20 Sept 2024 |
|
Dampak Suku Bunga hingga Stok Minyak Mentah Turun, Harga Minyak Dunia Naik Lagi 1,7%Jumat, 20 Sept 2024 |
|
BEI Sebut Euforia Pemangkasan Suku Bunga Dorong Penguatan IHSGJumat, 20 Sept 2024 |
|
Perbesar Bisnis Non-Batu Bara, United Tractors (UNTR) Tertarik Akuisisi Tambang MineralJumat, 20 Sept 2024 |
|
Melesat hingga Cetak Rekor Tertinggi dalam 11 Bulan, Penguatan Saham Bumi Resources (BUMI) bisa Berlanjut?Jumat, 20 Sept 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental BTPSJumat, 20 Sept 2024 |
Incidental Report TOWRJumat, 20 Sept 2024 |
Techno Fundamental HEALKamis, 19 Sept 2024 |
Incidental Report PTBAKamis, 19 Sept 2024 |
Techno Fundamental BBNIRabu, 18 Sept 2024 |