Pemicu kenaikan harga tersebut terutama dari sisi permintaan, di mana India yang merupakan importir terbesar batu bara thermal dunia melaporkan kenaikan permintaan pengiriman batu bara meski harga sedang tinggi-tingginya.
Stok batu bara untuk PLTU di India dilaporkan naik 5% pekan ini di level 21,8 juta ton, dan masih terhitung 20% lebih rendah dari posisi tahun lalu, demikian catatan regulator listrik India yakni Central Electricity Authority (CEA).
"India melirik batu bara impor untuk mengatasi ketatnya suplai dari produsen domestik," tulis ANZ Bank dalam laporan risetnya. Di sisi lain, permintaan di China meningkat karena PLTU di sana mulai memupuk stok jelang musim gugur, terutama di tengah penghapusan pajak impor batu bara selama 9 bulan ke depan.
Situasi tersebut terjadi di tengah keputusan Uni Eropa melarang impor batu bara asal Rusia mulai 10 Agustus, sehingga pembeli di Benua Biru pun mulai mencari pasokan batu bara asal Asia.
|
Delta Dunia (DOID) Ungkap Rugi Bersih hingga Raihan Kontrak Penambangan US$ 12,7 miliarJumat, 20 Des 2024 |
|
Green Power (LABA) Rancang Rights Issue hingga Dirikan Tiga Anak Usaha dalam Waktu DekatJumat, 20 Des 2024 |
|
Waskita Beton (WSBP) Bidik Kenaikan Kontrak Baru hingga 15%, Ini Strategi yang DisiapkanJumat, 20 Des 2024 |
|
MR DIY (MDIY) Listing Perdana, Berikut Kinerja dan Prospek BisnisKamis, 19 Des 2024 |
|
Harga Saham Tak Cerminkan Fundamental, Energi Mega (ENRG) Rancang Buy Back Rp 192,22 MiliarKamis, 19 Des 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Incidental Report TOBASenin, 23 Des 2024 |
Incidental Report TRGUSenin, 23 Des 2024 |
Techno Fundamental JKONJumat, 20 Des 2024 |
Incidental Report ADROJumat, 20 Des 2024 |
Techno Fundamental JPFARabu, 18 Des 2024 |