JAKARTA, investortrust.id – VIVA Group, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), dan PT Lativi Mediakarya (tvOne), optimistis skema restrukturisasi utang melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) bisa diterima kreditur. Dengan demikian ada kepastian penyelesaian kewajiban utang debitur.
Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta sebelumnya pada 20 September 2024 telah menetapkan perpanjangan masa PKPU tetap selama 45 hari hingga 4 November 2024 kepada PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) bersama PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), dan PT Lativi Mediakarya (tvOne).
Direktur VIVA Neil Tobing mengatakan, VIVA Group sebagai termohon PKPU menghormati putusan tersebut dan secara intensif akan mencari solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak di tengah industri media yang masih penuh tantangan, namun potensi pertumbuhan tetap terbuka ke depan.
“Kami berterima kasih kepada seluruh stakeholders termasuk kreditur, suplier, dan distributor yang mendukung kami, sehingga menjadi salah satu group media yang terpercaya di Indonesia. Oleh karena itu, kami akan bekerja keras untuk mencari solusi jangka untuk bisa mengakomodir seluruh kepentingan stakeholders,” ujarnya melalui penjelasan resminya diterima Investortrust.id, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Dia mengatakan, VIVA Group berharap proses PKPU ini dapat dijalankan secara transparan dan fair sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk dikembalikannya saham MDIA ke rekening efek pada bank kustodian VIVA, sehingga rencana perdamaian yang diusulkan perseroan dapat mengakomodir semua kepentingan.
Selama proses PKPU, dia mengatakan, hakim pengawas dan tim pengurus terus melakukan monitoring untuk memastikan berjalannya negosiasi sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. VIVA optimistis bahwa skema restrukturisasi utang melalui PKPU ini dapat diterima dengan baik.
“Dengan demikian, kami bisa fokus untuk melanjutkan proses transformasi bisnis dalam menghadapi persaingan media, baik dari sisi media penyiaran maupun media digital. Penetrasi internet yang terus meningkat mendorong VIVA Group terus memperkuat bisnis digitalnya yang ditargetkan dapat menjadi sumber pemasukan utama, selain bisnis TV FTA melalui ANTV dan tvOne di masa depan,” terang Neil.
Sampai saat ini, Neil menambahkan, seluruh kegiatan operasional perusahaan, baik VIVA maupun MDIA, ANTV, dan tvOne, tetap berjalan normal. Sebagai perusahaan publik yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), VIVA dan MDIA telah menyampaikan informasi ini kepada publik melalui pengumuman resmi laman BEI.
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |