JAKARTA, investortrust.id – PT Green Power Group Tbk (LABA) bersama dengan perusahaan asal Hongkong dan China mendirikan dua perusahaan patungan yang berhubungan dengan baterai kendaraan listrik. Perusahaan juga mendirikan dua anak usaha yang juga berkaitan dengan bisnis baterai kendaraan listrik.
Gencarnya ekspansi Green Power terhadap baterai kendaraan listrik setelah PT Nev Stored Energy bersama dengan PT Longping Investasi mengakuisisi masing-masing 50,75% dan 21,75% saham LABA. Aksi ini menjadikan Nev Stored bertindak pengendali utama perseroan.
Manajemen LABA dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/9/2024), pertama, Green Power (LABA) bersama perusahaan asal Hongkong akan mendirikan perusahaan patungan dengan modal sebesar Rp 10 miliar untuk tahap awal. Perseroan akan bertindak sebagai pemegang 51% saham perusahaan patungan tersebut.
Perusahaan patungan ini nantinya bergerak dalam bidang pembuatan teknologi digital battery management system (BMS). BMS merupakan perangkat elektronik yang memiliki peran vital untuk mengoptimalkan dan mengontor kinerja baterai (cell dan pack).
Kedua, perseroan bersama perusahaan Zhejiang asal China akan mendirikan perusahaan patungan yang bergerak bidang manufaktur suku cadang produk dan produksi cetakan. Perusahaan ini memiliki modal awal Rp 10 miliar dengan posisi perseroan sebagai pemegang 51% saham perusahaan patungan tersebut.
Selain mendirikan perusahaan patungan, manajemen LABA menyebutkan, perseroan akan mendirikan anak perusahaan dengan modal senilai Rp 10 miliar pada tahap awal. Perusahaan dengan kepemilikan sebesar 99% ini bergerak dalam bidang jaringan pertukaran baterai. Stasiun pertukaran baterai cerdas ini dirancang untuk mengakomodasi baterai 36V, 48V, dan 72V. Stasiun ini akan dilengkapi dengan proteksi terhadap petir dan lonjakan arus sesaat, deteksi kebakaran otomatis, dan sistem pemadam, jika baterai overheat.
Selanjutnya, LABA anak perusahaannya, PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT), akan mendirikan anak perusahaan di Provinsi Hainan, China dengan modal sebesar US$ 500 ribu. Perusahaan ini nantinya bergerak dalam bidang impor dan ekspor produk energi terbarukan.
Grafik Saham
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |