JAKARTA, investortrust.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tercatat sebagai saham bank dengan penguatan harga terpesat dari daftar lima bank dengan aset terbesar sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/8/2024).
Data BEI menyebutkan, saham BBTN melesat Rp 65 (4,74%) menjadi Rp 1.435. Saham bank pelat merah ini bergerak dalam rentang Rp 1.365-1.440. Level penutupan tersebut tercatat yang tertinggi bagi saham BBTN sejak 5 April 2024. Pemodal asing juga mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham BBTN senilai Rp 27,84 miliar.
Penguatan harga saham BBTN mengalahkan kenaikan harga empat saham lainnya, seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 2,91% menjadi Rp 5.300 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,38% menjadi Rp 5.524. Sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ditutup stagnan hari ini.
Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham BBTN telah menguat dari level Rp 1.245 menjadi Rp 1.435 dalam atau telah melesat sebanyak 15,26%. Saham BBTN tercatat sebagai saham dengan kenaikan harga terpesat dari daftar lima emiten bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Meski catatkan kenaikan harga lebih dari 15% dalam sebulan terakhir, ternyata target harga saham BBTN masih tinggi. Analis Sinarmas Sekuritas Arief Machrus merekomendasikan add saham BBTN dengan target harga Rp 1.500. Target tersebut mempertimbangkan langkah ekspansif dalam menyalurkan kredit.
Target harga menggiurkan atas saham BBTN juga datang dari analis Sucor Sekuritas Edward Lowis. Menurut dia, ada empat perbaikan yang ditunjukkan BTN hingga akhir paruh pertama 2024. Pertama, pertumbuhan kredit, Kedua, komposisi dana pihak ketiga yang kini banyak disupport oleh current account saving account (CASA), ketiga penerapan manajemen risiko secara terukur yang berdampak pada peningkatan kualitas kredit, dan keempat kinerja unit usaha syariah dengan pertumbuhan tumbuh dobel digit untuk semua indikator.
Optimisme terhadap keberhasilan BBTN untuk menjaga biaya dana tetap terkendali pada paruh kedua tahun ini mendorong Sucor Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga Rp 1.640. Potensi penurunan terhadap harga saham BBTN kian mengecil, sehingga potensi kenaikan kini lebih tinggi.
Begitu juga dengan analis Mandiri Sekuritas Boby Kristanto Chandra dan Kresna Hutabarat. Kedua analis ini menilai bahwa BTN diperkirakan bisa mengerek ROE dalam jangka panjang, seiring dengan peluang negosiasi ulang kembali struktur hipotetik bersubsidi lebih menguntungkan perseroan, spin off unit bisnis syariah, dan potensi pemulihan pendapatan masyarakat. Hal ini mendorong Mandiri Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga Rp 1.800.
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |