JAKARTA, investortrust.id – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku induk usaha tengah mengkaji dan mengevaluasi peluang merger PT Elnusa Tbk (ELSA) dan Pertamina Drilling Services Indonesia.
Direktur Pengembangan Usaha ELSA Arief Prasetyo Handoyo mengatakan, saat ini, Pertamina Hulu Energi sebagai subholding upstream sedang dalam kajian dan evaluasi. Kajian menyeluruh sedang dilaksanakan, sehingga belum ada keputusan.
“Proses merger atau akuisisi antar anak perusahaan ini merupakan kewenangan atau otorisasi dari Subholding Upstream PHE. Saat ini, sedang berproses adalah Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream sedang melakukan kajian dan evaluasi yang menyeluruh dari aspek operasi, aspek resiko, dari aspek keuangan dan aspek kesamaan atau irisan kegiatan PDSI dan Elnusa,” ujar Arief Prasetyo di Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Oleh karena itu, dia mengatakan, Elnusa (ELSA) menunggu dari hasil kajian tersebut. Perseroan juga belum bersedia menginformasikan lebih lanjut mengenai potensi pangsa pasar usai melakukan merger, karena data tersebut bersifat konfidential.
“Elnusa dan PDSI juga belum melakukan perhitungan yang begitu detail. Karena saat ini prosesnya masih ada di sisi Subholding Upstream dan sebagai induk Elnusa dan PDSI,” tuturnya.
Terkait kinerja keuangan tahun ini, dia mengatakan, ELSAoptimistis terhadap pertumbuhan laba bersih tahun ini, dibandingkan torehan tahun lalu. Hal ini dilakukan dengan tetap fokus menjaga pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan.
Tahun lalu, Elnusa telah menorehkan laba bersih sebanyak Rp 503 miliar. Sedangkan hingga semester I-2024, torehan laba bersih perseroan telah mencapai Rp 443 miliar. “Kami optimistis kinerja keuangan perseroan tahun ini lebih baik, dibanding 2023. Pertumbuhan signifikan diprediksi,” terang Arief.
Sebagai bagian dari strategi utama perseroan tahun ini, Elnusa fokus memperkuat bisnis hulu. Dalam layanan hulu, capex digunakan untuk memperkuat kemampuan eksplorasi dan produksi dengan pengadaan peralatan seperti HWU Drilling, Mobile Welltest, dan Wireline Cable.
Terkait dividen payout ratio, dia mengatakan, Elnusa (ELSA) akan sejalan tahun tahun sebelumnya. “Kita pertahankan rasio dividen sekitar 50% dari laba bersih. Dan tahun ini 40% turun sedikit. Tapi secara nominal itu, nilai dividen lebih tinggi,” terangnya.
Grafik Saham ELSA
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |