PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengumumkan penundaan jadwal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya digelar pada 5-9 Desember 2022. RUPSLB akan diundur menjadi akhir Desember 2022.
Manajemen GIAA mengatakan akan mengubah tanggal penyelenggaraan RUPSLB menjadi 27 Desember 2022. Selain itu, panggilan RUPSLB akan diumumkan melalui situs web Perseroan, situs web PT Bursa Efek Indonesia, dan sistem eASY.KSEI yang akan disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada tanggal 5 Desember 2022.
GIAA akan menggelar aksi korporasi berupa rights issue sebelum suspensi saham dibuka oleh pihak Bursa Efek Indonesia (BEI). GIAA menawarkan 68,07 miliar (68.072.851.378) saham seri C dengan nominal Rp182 sampai Rp210 per saham. Adapun jumlah tersebut sebanyak-banyaknya 72,45 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT II.
Dengan nominal tersebut Garuda diperkirakan dapat meraup dana hingga Rp12,35 triliun. GIAA juga berencana menerbitkan saham baru sebanyak 23,25 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah PUT II. Pihak BEI sendiri akan mempertimbangkan pembukaan saham Garuda jika perseroan telah menerbitkan sukuk dengan skema baru. Alasan awal BEI menggembok saham GIAA adalah lantaran perseroan gagal membayar Suku Global pada Juni 2021. Sementara pihak GIAA berencana menerbitkan Suku Baru setelah adanya putusan Pengesahan Perjanjian Perdamaian yang berkekuatan hukum tetap atau inkracht.
Sumber: Bisnis