JAKARTA, investortrust.id - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan kontrak baru sebanyak Rp 16,97 triliun hingga Oktober 2024. Sedangkan kontrak yang tengah dikerjakan mencapai Rp 60,99 Triliun
Secara rinci penyumbang utama kontrak baru, yaitu segmen infrastruktur dan gedung dengan kontribusi 39,75%, dilanjut segmen industry 32,84%, sebanyak 14,18% dari segmen realti dan properti, kemudian 13,22% dari sektor energi dan industrial plant.
“Sebagian kontrak baru yang diraih perseroan hingga Oktober ini akan dikerjakan tahun ini. Beberapa juga akan dikerjakan hingga tahun depan,” ungkap Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya dalam paparan publik WIKA, Kamis (28/11/2024).
Sementara itu, kontrak dihadapi oleh WIKA per Oktober 2024 mencapai Rp 60,99 triliun yang didominasi proyek segmen infrastruktur & gedung sebesar 68,04%, diikuti industri sebesar 14,41%, energi dan industrial plant sebesar 12,49%, serta realti dan properti 5,07%.
Hingga Oktober 2024, WIKA tengah mengerjakan 74 proyek berjalan yang ada di seluruh Indonesia. Sebanyak 38 proyek (51%) di antaranya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan 7 diantaranya merupakan proyek yang berada di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sedangkan berdasarkan persentase kepemilikan proyek, kontrak yang diperoleh WIKA berasal swasta 44,21%, pemerintah 31,44%, BUMN 23,92% dan investasi 0,43%.
Lebih lanjut, Wijaya Karya (WIKA) terus memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur Indonesia, menyelaraskan program strategisnya dengan visi Asta Cita yang diperjuangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Terdapat sejumlah proyek WIKA yang menunjang program Asta Cita Presiden Prabowo, seperti terminal energi terbesar di Indonesia Terminal LPG Berpendingin Jawa Timur/LPG Tuban dengan kapasitas 93.000 MT, memenuhi 35% dari permintaan LPG nasional yang akan meningkatkan ketahanan energi. Kemudian, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Palu-3 di Donggala, Sulawesi Tengah, pembangkit listrik berkapasitas 2x50 MW ini memperkuat keandalan listrik di Sulawesi Tengah, khususnya di Palu.
Lebih lanjut, terdapat proyek peleburan pengembangan industri peleburan nikel di Tolaka, Sulawesi Tenggara yang akan menambah nilai sumber daya nikel Indonesia, mendukung hilirisasi industri, dan memenuhi permintaan bahan baku baterai global.
Di samping itu, Proyek SPAM Regional Jatiluhur I menyediakan air bersih dengan kapasitas 4.750 liter per detik dan melayani Jakarta, Kota Bandung, dan Karawang ini akan meningkatkan akses air bersih bagi 2 juta penduduk, mengurangi ketergantungan terhadap air tanah, dan mengurangi penurunan tanah di Jakarta.
5 Top News Update
Emiten Prajogo Ini (BREN) Bagikan Dividen Interim, Cek Jadwal Berikut
Rabu, 04 Des 2024
BEI Buka Kembali Transaksi Saham PNSE dan FUTR
Rabu, 04 Des 2024
Genjot Bisnis Nikel, Harum Energy (HRUM) Koversi Utang Jadi Saham di Harum Nickle
Rabu, 04 Des 2024
Delta Dunia (DOID) akan Eksekusi Rights Issue 29Metals Aus$ 62,07 Juta, Manajemen Ungkap Tujuan Besar Ini
Rabu, 04 Des 2024
Lippo Cikarang (LPCK) Cetak Marketing Sales Rp 1,05 Triliun, Bagaimana dengan Kinerja Keuangannya?
Rabu, 04 Des 2024
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental GOTO
Rabu, 04 Des 2024
Incidental Report SGER
Rabu, 04 Des 2024
Techno Fundamental ELSA
Rabu, 04 Des 2024
Incidental Report SMGR
Rabu, 04 Des 2024
Incidental Report TOWR
Rabu, 04 Des 2024