JAKARTA, investortrust.id – PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) membukukan lompatan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak 31,72% menjadi US$ 332,99 juta hingga September 2024, dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 251,49 juta.
Manajemen ADMR dalam rilis laporan kinerja keuangan hingga kuartal III-2024 di Jakarta, Selasa (29/10/2024), disebutkan bahwa pertumbuhan tersebut sejalan dengan lompatan pendapatan usaha perseroan dari US$ 720,62 juta menjadi US$ 841 juta.
Perseroan juga mencatatkan peningkatan laba bruto dari US$ 379,60 juta menjadi US$ 436,57 juta. Sedangkan beban usaha justru turun dari US$ 48,38 juta menjadi US$ 27,25 juta. Alhasil laba usaha perseroan melesat dari US$ 333,25 juta menjadi US$ 409,54 juta.
Pertumbuhan tersebut menjadikan total laba periode berjalan perseroan bertumbuh menjadi US$ 331,27 juta hingga kuartal III-2024, dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 251,49 juta.
Sebelumnya, Analis Sinarmas Sekuritas Axel Leonardo menyebutkan bahwa Adaro Minerals (ADMR) diprediksi mampu mencatatkan volume produksi batu bara metalurgi sebanyak 6 juta ton tahun ini. Kenaikan diharapkan membuat volume penjualan lebih tinggi tahun ini, dibandingkan estimasi semula.
Potensi pencapaian tersebut terlihat dari keberhasilan perseroan mencatatkan kenaikan volume produksi batu bara sepanjang semester I sebanyak 3 juta ton atau naik 17%. Potensi tersebut juga didukung berlanjutnya peningkatan kapasitas infrastruktur.
“Jika kondisi ini bisa dipertahankan, terbuka peluang volume produksi perseroan mencapai 6 juta ton tahun ini. Angka tersebut setara dengan target tahun 2025. Dengan kenaikan volume produksi dan penjualan, perseroan diharapkan mampu untuk mencetakan kenaikan laba bersih kuat tahun ini,” tulisnya dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, kemarin.
Selain itu, dia mengatakan, Adaro Minerals (ADMR) diprediksi mampu untuk meningkatkan rasio penjualan terhadap volume menjadi sektiar 87% pada paruh kedua tahun ini. Namun angka tersebut diprediksi masih lebih rendah dari tahun 2022.
Sejumlah factor tersebut mendorong Sinarmas Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham ADMR dengan target harga Rp 1.800. Target harga tersebut mengimplikasikan perkiraan PE tahun ini sekitar 10,5 kali.
Grafik Saham ADMR
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |