JAKARTA, investortrust.id - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI membukukan laba konsolidasi sebesar Rp 45,06 triliun per kuartal III 2024. Laba BRI ini tumbuh 2,44% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya alias year on year (YoY) yang sebesar Rp 43,99 triliun.
Mengutip laporan keuangan yang dipublikasi di media, Rabu (30/10/2024), laba BRI secara bank only senilai Rp 41,67 triliun, tumbuh 6,8% YoY dari sebelumnya Rp 39 triliun. Sedangkan jika ditambahkan dengan laba untuk kepentingan non pengendali, maka laba konsolidasi BRI mencapai Rp 45,36 triliun, naik dari Rp 44,21 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penopang pertumbuhan laba adalah pendapatan bunga bersih yang naik menjadi Rp 105,75 triliun dari sebelumnya Rp 101,19 triliun. Lalu pendapatan non bunga yang naik menjadi Rp 21,6 triliun, naik 64% YoY pada kuartal III 2024, sehingga selama sembilan bulan pertama tahun ini naik 39% YoY. Namun beban pencadangan pada kuartal III 2024 sebesar Rp 32,5 triliun, naik 40% YoY.
Laba juga didorong penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp 1.353,36 triliun, tumbuh 14,23% YoY. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM yang disalurkan banknya wong cilik itu tercatat sebesar Rp 1.105,70 triliun, dengan komersial kredit UMKM sebesar 81,70%.
Hal itu diikuti adanya perbaikan NPL yang dimiliki BRI dengan rasio kredit bermasalah (NPL) gross di level 3,04% dari sebelumnya di level 3,23%.
Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal III 2024 senilai Rp 1.362,42 triliun. Komposisi dana murah (CASA) pun masih mendominasi mencapai 64,17%. Secara rinci BRI mencatatkan DPK giro Rp 349,48 triliun secara konsolidasi. Sedangkan giro untuk bank only mencapai Rp 351,04 triliun. Pada tabungan, secara konsolidasi tercatat mencapai Rp 524,74 triliun, sedangkan bank only Rp 523,19 triliun.
Pada pos deposito, perusahaan membukukan Rp 488,18 triliun secara konsolidasi, sedangkan secara bank only Rp 483,28 triliun.
Total aset BRI di periode Januari hingga September 2024 tercatat Rp 1.961,91 triliun, dari posisi akhir 2023 yang senilai Rp 1.965 triliun. Sedangkan untuk bank only sebesar Rp 1.808,86 triliun.
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |