News Update >    News >    Wabah PMK Tidak Ganggu Pasokan Bahan Baku Mulia Boga Raya (KEJU)

Wabah PMK Tidak Ganggu Pasokan Bahan Baku Mulia Boga Raya (KEJU)

Bagikan Informasi Ini lewat

image   image   image  
cover berita

PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) mengungkapkan, penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang muncul di Indonesia tidak mengganggu pasokan keju dadih atau curd cheese perusahaan.

Direktur Utama KEJU Bobby Gandasaputra beralasan, hal ini karena pihaknya menggunakan keju dadih yang merupakan olahan susu dan bukan susu langsung. Dengan begitu, kondisi pasokan cheese curd atau keju dadih Mulia Boga Raya masih normal. Bobby menambahkan, perusahaan juga telah menyimpan inventory stock atau pasokan inventori untuk bahan baku ini.

Perseroan juga menyatakan kapasitas produksi masih mencukupi dan tahun ini akan getol meluncurkan produk baru. Di sisi lain, serapan capex KEJU sudah mencapai Rp 55 miliar dari total capex Rp 60 miliar. Alokasi ini dialirkan untuk pembangunan gudang baru di Cikarang dan pembelian mesin untuk produk baru.


Sumber: Kontan

5 Top News Update

cover berita
Unilever (UNVR) Dapat Restu Lepas Bisnis Es Krim Rp 7 Triliun
Rabu, 15 Jan 2025
cover berita
Dipicu Aksi Ini, Saham Meratus Jasa (KARW) Anjlok Parah hingga Suspensi
Rabu, 15 Jan 2025
cover berita
Dukung IPO Saham MIND ID, BEI dan Kementerian BUMN Agendakan Pertemuan Secepatnya
Selasa, 14 Jan 2025
cover berita
BEI Ungkap 2 Emiten Aset Besar Antre IPO Saham
Selasa, 14 Jan 2025
cover berita
Green Power (LABA) Gandeng ZTE Indonesia Garap Proyek Ini
Selasa, 14 Jan 2025
Laporan Hasil Public Expose EPAC
Jumat, 05 Jan 2024
Penyampaian Prospektus LUCY
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose PPRO
Rabu, 03 Jan 2024
Penyampaian Materi Public Expose LMAS
Rabu, 03 Jan 2024
Laporan Hasil Public Expose CSMI
Rabu, 03 Jan 2024
Techno Fundamental AKRA
Rabu, 15 Jan 2025
Incidental Report BKSW
Rabu, 15 Jan 2025
Techno Fundamental BBCA
Selasa, 14 Jan 2025
Incidental Report AMMN
Selasa, 14 Jan 2025
Techno Fundamental MEDC
Selasa, 14 Jan 2025