Inflasi Oktober diperkirakan sedikit melandai dibandingkan bulan sebelumnya yang nyaris menyentuh 6% secara tahunan. Efek kenaikan harga BBM masih akan terlihat tetapi lonjakan inflasi tidak signifikan karena kenaikan harga pangan mereda.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Oktober pada hari ini pukul 11.00 WIB. Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan melandai menjadi 5,8% secara tahunan.
Berikut pandangan sejumlah ekonom terkait perkiraan inflasi Oktober yang akan dirilis hari ini:
1. Kepala Ekonom Bank Permata - Josua Pardede
Inflasi secara bulanan diperkirakan 0,08%, mereda dibandingkan September yang mencapai 1,17%. Inflasi secara tahunan tetap tinggi diperkirakan 5,91%, meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya. Faktor pendorongnya terutama kenaikan pada inflasi inti, sedangkan indeks harga kelompok harga pangan bergejolak menurun.
Inflasi inti diperkirakan meningkat menjadi 3,45% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan September 3,21%. Hal ini sejalan dengan dampak putaran kedua dari kenaikan harga BBM dan kenaikan harga emas. Namun, indeks harga pangan bergejolak diperkirakan deflasi secara bulanan terutama karena tren penurunan harga cabai merah, telur ayam, daging ayam, cabai rawit, minyak goreng, bawang merah, dan bawang putih.
2. Ekonom Bank Mandiri - Faisal Rachman
Inflasi secara bulanan diperkirakan 0,09% dan 5,91% secara tahunan. Pendorong inflasi bersumber dari kenaikan harga bahan bakar dan tarif jasa transportasi. Inflasi inti juga terlihat terus menguat seiring peningkatan mobilitas yang diperkirakan mencapai 3,39% secara tahunan.
3. Kepala Ekonom BCA - David Sumual
Indeks harga konsumen secara bulanan akan mengalami deflasi 0,08%, tetapi inflasi secara tahunan diperkirakan masih tinggi sekitar 5,74%. Inflasi inti diperkirakan mencapai 3,16% secara tahunan, juga lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
4. Kepala Ekonom BNI Sekuritas - Damhuri Nasution
Inflasi secara bulanan diperkirakan 0,07%, dan secara tahunan 5,90%. Inflasi masih didorong oleh efek putaran kedua dari kenaikan harga BBM bersubsidi, terutama di sektor transportasi. Namun penurunan harga beberapa bahan kebutuhan pokok menjadi penahan inflasi tidak naik ke level yang lebih tinggi bulan lalu.
Sumber: Katadata
![]() |
Telkom Sukses Implementasikan 7 Program Unggulan di Bidang Lingkungan Tahun 2024Selasa, 04 Feb 2025 |
![]() |
Usai Sahamnya ARB Akhir Pekan Lalu, Brigit Biofarma (OBAT) Ungkap Kabar Baik Pendapatan dan Laba di 2024Senin, 03 Feb 2025 |
![]() |
BEI Buka kembali Transaksi Tiga Saham Ini hari Senin, Berikut DaftarnyaSenin, 03 Feb 2025 |
![]() |
Perusahaan Jusuf Kalla (BUKK) Dirikan Anak Usaha di India, Berikut Nilai InvestasinyaJumat, 31 Jan 2025 |
![]() |
Ashmore Asset (AMOR) Bagikan Dividen Rp 30,95 Miliar, Nilai per Saham SeginiJumat, 31 Jan 2025 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental BRISKamis, 23 Jan 2025 |
Incidental Report BVICKamis, 23 Jan 2025 |
Techno Fundamental CYBRKamis, 23 Jan 2025 |
Incidental Report RUNSKamis, 23 Jan 2025 |
Techno Fundamental MNCNKamis, 23 Jan 2025 |